kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KRAS siapkan capex US$ 403 juta


Kamis, 17 Maret 2016 / 21:45 WIB
KRAS siapkan capex US$ 403 juta


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan terus berekpansi demi menggenjot pertumbuhan bisnis. Itu sebabnya, produsen baja pelat merah ini menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar US$ 403 juta di tahun ini.

Direktur Keuangan KRAS Anggiasari Hindratmo mengatakan, seluruh capex akan dianggarkan dari pinjaman perbankan dan kas internal. "Ini akan digunakan untuk capex secara konsolidasi perseroan," katanya, Kamis (17/3).

Untuk mendanai capex tersebut, KRAS sebelumnya telah menjajaki fasilitas pinjaman dari ACI China dengan komitmen sebesar US$ 200 juta. Namun, penjajakan tersebut tak kunjung menemui kesepakatan. Saat ini, perseroan memilih untuk menjajaki pinjaman bank lokal seperti BNI, BRI, dan Mandiri.

Sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi perusahaan induk yakni sebesar US$ 301,8 juta. KRAS akan mengunakan dan tersebut untuk menyelesaikan pembangunan pabrik Blast Furnace dan Hot Strip Mill (HSM) II. Sementara, sisanya akan digunakan untuk belanja modal anak usaha dan entitas asosiasi seperti untuk pembangunan pembangkit listrik Coal Fixed Boiler 2 x 80 Megawatt (MW).

KRAS akan menyelesaikan pabrik Blast Furnace yang saat ini sudah mencapai 93% dan ditargetkan sudah bisa beroperasi pada September mendatang. Keberadaan pabrik ini nantinya akan meningkatkan daya saing perseroan, karena akan menurunkan biaya produksi slab hingga US$ 60 per ton, terutama dari penghematan energi mencapai 100 megawatt per hari sepanjang tahun.

Sementara proyek Coal Fired Boiler sedang dalam tahap persiapan dan direncanakan selesai awal tahun 2019. Setelah proyek ini rampung, tarif listrik perseroan akan bisa ditekan di bawah 900/kwh. Ini ditujukan untuk menurunkan tarif listrik.

Adapun Hot Strip Mill (HSM) II yang ditargetkan rampung Juni 2016 dan beroperasi tahun 2019. Dari pabrik ini nantinya, kapasitas produksi HRC akan meningkat 1,6 kali dari 2,4 juta ton menjadi 3,9 juta ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×