Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Menemani aktivitas pagi anda, kami menyuguhkan sejumlah berita di halaman bursa saham Harian KONTAN edisi Rabu (1/10), sebagai berikut.
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) bersiap menggaet pinjaman baru. Emiten ini mencari dana US$ 70,6 juta atau sekitar Rp 862 miliar untuk menggarap dua pabrik baja baru, hasil kongsinya dengan dua investor asing.
Salah satunya, pabrik baja KRAS berkapasitas 500.000 ton per tahun kerjasama denganĀ Osaka Seitetsu (Osaka Steel). Pabrik yang dibangun di Kawasan Industri Cilegon memproduksi tiga jenis baja, yaitu baja profil, baja tulangan dan flat bar yang dibutuhkan industri konstruksi. Nilai investasiĀ pendirian pabrik dan fasilitas produksi itu US$ 220 juta.
PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ)
Pemilik jaringan bioskop Blitzmegaplex, PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) belum bisa keluar dari jeratan kerugian. Sepanjang Januari-Juni 2014, rugi bersih BLTZ naik hampir tiga kali lipat secara year on year (yoy).
Mengacu laporan keuangan yang telah diaudit, rugi bersih BLTZ mencapai Rp 28,86 miliar. Di periode sama tahun lalu, rugi bersih BLTZ Rp 9,85 miliar. Kenaikan pendapatan tak bisa mengompensasi sejumlah beban yang terus membengkak.
Per Juni 2014, BLTZ mampu mencetak pendapatan bersih Rp 153,3 miliar, naik tipis setahun lalu senilai Rp 148,25 miliar. Tetapi, porsi beban pokok pendapatan terhadap pendapatan bersih BLTZ meningkat dari 37,65% menjadi 47,3%. Beban pokok pendapatan BLTZ di semester I 2014 senilai Rp 72,52 miliar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah. Selasa (30/9), IHSG melemah 0,09% ke 5.137,58. Sementara bursa Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pasific turun 0,6% ke 140,31.
Analis Lautandhana Securindo Krishna D Setiawan mengatakan, saat ini pelaku pasar menanti data ekonomi Indonesia yang dirilis hari ini. Dia memproyeksikan, kondisi makroekonomi masih kondusif. Inflasi diprediksi masih rendah di 4% year on year (yoy). Kemudian, neraca perdagangan membaik, karena Freeport dan Newmont sudah boleh ekspor.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan, pengumuman neraca perdagangan sebenarnya hal penting menjaga sentimen sampai akhir bulan. Namun apabila surplus, sentimen ini bersifat netral.
Satrio menilai, data inflasi tak berpengaruh pada pergerakan IHSG. Menurut dia, inflasi yang rendah hanya menjaga supaya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) tak perlu naik.
Sementara secara teknikal Krishna bilang, stochastic dan RSI menuju area oversold. Dia memproyeksikan, IHSG menguat di 5.102-5.174. Sedangkan Satrio memprediksikan, IHSG turun di 5.100-5.143.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News