Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski menorehkan kenaikan pendapatan bersih di 2017, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belum mampu lepas dari kerugian. Namun, nilai kerugian produsen baja pelat merah ini mulai turun.
Dalam laporan keuangannya sepanjang 2017 rugi Krakatau Steel tercatat turun 52,39% year on year (yoy) menjadi US$ 81,75 juta. Pada 2016, kerugian KRAS mencapai US$ 171,69 juta.
Penurunan kerugian ini disebabkan beberapa hal. Diantaranya meningkatnya pendapatan dan efisiensi yang dilakukan perseroan. Pada 2017 lalu, KRAS membukukan pendapatan sebesar US$ 1,45 miliar, naik 7,76% dibandingkan pendapatan 2016 sebesar US$ 1,34 miliar.
KRAS juga berhasil melakukan efisiensi dengan menekan beban penjualan menjadi hanya US$ 27,75 juta atau turun 8,66% yoy. Beban operasi lainnya juga turun sebesar 31,65% yoy.
"Pada 2017 saja, efisiensi yang berhasil didapat dari logistik seperti pengadaan gas, bahan baku dan lainnya itu mencapai US$ 10 juta," ujar Mas Wigrantoro, Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk kepada Kontan.co.id, Rabu (18/4).
Lebih lanjut ia mengatakan, perseroan berusaha tidak terpaku pada satu pemasok bahan baku saja. "Kami terapkan skema pembelian bahan baku sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar, hingga bisa hilangkan resiko impor yang kerap dipengaruhi aspek geopolitik," urai Wigrantoro.
Disamping itu, KRAS juga berhasil menurunkan rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama sebanyak 31,99% yoy. Rugi selisih kurs yang harus ditanggung KRAS pada tahun lalu juga menyusut hingga 80,09% yoy.
Emiten industri dasar ini berhasil meningkatkan pendapatan keuangan menjadi US$ 17,51 juta atau naik 59,29% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News