Sumber: KONTAN |
JAKARTA. Masih ingatkah Anda akan kasus penipuan investasi senilai US$ 385 juta dari Dressel Invesment? Kendati sudah terkuak dua tahun lalu, hingga kini belum ada penyelesaian terhadap penipuan ini. Para korbannya pun harus melacak sendiri bukti dan aset Dressel hingga ke Amerika Serikat.
Yang terbaru, para korban penipuan investasi yang tergabung dalam Crisis Center Dressel menemukan bukti bahwa Regal Financial Bank, salah satu bank di Seattle Amerika Serikat, ikut membantu Dressel menjalankan penipuan berskema Ponzi itu.
Mereka juga menemukan aset lain atas nama direksi Dressel Investment. "Yang kami ketahui, asetnya ada 80," kata Ketua Pengurus Crisis Center Dressel dan WBG Janto Wijaya, kemarin (28/4).
Kini, sekitar 5.000 investor menggugat Chief Executive Officer Regal Financial Bank Jesse Tam, dan pemilik Dressel Danny Wong di pengadilan Seattle. Mereka menuntut agar aset Regal senilai US$ 165 juta diserahkan kepada investor. "Kami berharap dana kami bisa kembali walau setengahnya," imbuh Janto.
Dia menambahkan, hingga kini Dressel masih berjalan. Melalui lima orang pengacara mereka, nasabah masih menagih tanggung jawab Dressel. "Tapi Dressel selalu mengelak," kata Janto.
Sebagai catatan, penipuan investasi itu menelan duit nasabah US$ 385 juta. Ada 10.000 nasabah yang menjadi korbannya. Korbannya berasal dari beragam kalangan. Ada orang biasa, ada pejabat negara, petinggi DPR, artis, wartawan senior dan pengacara senior ternama.
Di Indonesia, Dressel beroperasi menggunakan PT Wahana Bersama Globalindo (WBG). WBG bertindak sebagai agen penjual produk investasi itu di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
