kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kopi dan emas topang transaksi di BBJ


Selasa, 07 April 2015 / 16:29 WIB
Kopi dan emas topang transaksi di BBJ


Reporter: Dina Farisah, Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) membukukan total volume transaksi multilateral kuartal I-2015 sebesar 145.591 lot. Produk kopi dan emas menorehkan tren kenaikan cemerlang dari waktu ke waktu.

Mengutip data BBJ, total volume transaksi multilateral kuartal I tahun ini terbang sebesar 77,5% dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar 82.002 lot. 

Dari empat produk multilateral yang diusung BBJ, kopi menyumbang kenaikan volume transaksi terbesar. Komoditas yang baru diperdagangkan pada akhir 2013 ini melesat 148% dibanding kuartal I-2014 menjadi 71.006 lot. 

Di urutan kedua, ada produk emas yang membukukan kenaikan 91,28% dibanding kuartal I-2014 menjadi 51.791 lot.

Sayangnya, dua produk multilateral lainnya yaitu olein dan kakao justru mencatatkan penurunan dibanding kuartal I-2014. Total volume transaksi multilateral olein sepanjang tiga bulan pertama tahun ini anjlok 14,4% menjadi 11.508 lot. Adapun total volume transaksi multilateral kakao juga tergerus 12,4% dibanding kuartal I-2014 menjadi 11.286 lot.

Ricky Ferlianto, Kepala Divisi Pengembangan Usaha PT Bursa Berjangka Jakarta menilai, melesatnya volume transaksi kopi bukan tanpa alasan. Menurutnya, kopi merupakan ciri khas komoditas andalan Indonesia. Sehingga memang tidak sulit memasarkannya. Ditambah lagi saat ini tren gaya hidup erat kaitannya dengan kopi. Kemunculan beragam coffee shop yang menjadi gaya hidup masyarakat membuat produk kopi semakin bersinar. Bahkan kopi mengungguli ketenaran emas.

“Produk unggulan yang paling tinggi minatnya memang kopi,” kata Ricky.

Ricky menyadari bahwa kenaikan volume transaksi yang terjadi saat ini bukan berarti harga komoditas sudah kembali berjaya. Faktor merosotnya harga komoditas global tidak mampu menghindarkan komoditas yang ditawarkan BBJ dari penurunan harga.

“Belum lagi penguatan dollar AS membuat orang mengubah instrumen investasinya,” imbuh Ricky. Pelaku pasar yang tadinya bergerak di bidang komoditas salah satunya emas, mulai beralih. Instrumen seperti emas tertinggal. Sementara mata uang terutama dollar menjadi pusat perhatian.

Meski demikian, pihaknya optimistis tren naiknya volume transaksi BBJ tahun ini masih akan terjaga. Sinyal kenaikan yang pesat pada kuartal satu 2015 ini dijadikan acuan untuk terus membangun optimisme tercapainya target BBJ di akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×