Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Fransiska Firlana
JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) kian berat mengumpulkan kontrak baru untuk mengejar target akhir tahun ini. Hingga minggu pertama Desember 2014, kontrak baru WIKA baru mencapai Rp 13,9 triliun atau 53,81% dari target kontrak baru akhir tahun ini senilai Rp 25,83 triliun.
Suradi, Corporate Secretary WIKA menyatakan, dengan target kontrak tersebut, perseroan berharap tahun ini memperoleh total kontrak yang senilai Rp 49,97 miliar. "Komposisi kontrak baru WIKA tahun ini terdiri dari induk perusahaan 70% dan anak perusahan 30%," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (12/12).
WIKA telah memperoleh beberapa proyek baru, diantaranya proyek Bendung Logung Jawa Tengah Rp 319 miliar, proyek pipanisasi Soekarno - Hatta T3 Tangerang Rp 201 miliar, serta proyek Dharma Husada Blok B dan C Surabaya Rp 401,7 miliar.
Selanjutnya, WIKA juga mendapatkan kontrak proyek Pyay Tower & Residences Myanmar US$ 125 juta, pipeline Gresik-Semarang Rp 900 miliar, proyek conveyor system PTBA Rp 500 miliar, proyek Jakarta International Container Terminal Expansion Rp 409 miliar, proyek apartemen CBD Surabaya senilai Rp 634,6 miliar, serta beberapa kontrak lainnya.
Direktur Keuangan WIKA, Adji Primantoro memperkirakan perseroan tidak akan mencapai target kontrak akhir tahun ini. "Perolehan kontrak sampai akhir tahun kemungkinan senilai Rp 22 triliun, namun angkanya masih bisa berubah," ujar dia.
Per September 2014, WIKA membukukan pendapatan sebesar Rp 8,61 triliun di luar penjualan kerja sama operasi (KSO). Pencapaian ini tumbuh 8,85% dari penjualan tahun lalu Rp 7,91 triliun. Sementara laba bersih perseroan di kuartal III-2014 Rp 400,71 miliar naik 2,66% year on year (yoy).
Dengan perolehan ini, WIKA memperkirakan penjualan (diluar KSO) sampai akhir tahun hanya akan tercapai 97% dari target 2014 sebesar Rp 14,09 triliun. Sedangkan laba bersihnya diperkirakan 80% - 90% dari target akhir tahun Rp 678,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News