Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan daya beli masyarakat di tahun lalu dianggap masih sebagai tantangan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) untuk mendorong kinerja perusahaan tahun ini. Tak ingin patah arang, perusahaan targetkan pertumbuhan laba untuk 2018 berkisar 10%-15%.
Direktur Keuangan Sido Muncul Venancia Sri Indrijati mengatakan, di tengah permintaan consumer goods yang kurang bagus saat ini, perusahaan mampu mencatatkan kenaikan penjualan kuartal I-2018. Meskipun tak seberapa signifikan, namun mampu mendorong kenaikan laba perusahaan di tiga bulan pertama tahun ini.
"Penjualan naik 2,9%, ini lumayan ada perbaikan mengingat tahun lalu kita mengalami penurunan lumayan besar," ungkapnya kepada KONTAN di Jakarta.
Peningkatan penjualan tersebut berdampak pada meningkatnya laba kotor perusahaan sebanyak 17,8%. Kenaikan tersebut lantaran, pada bulan Maret 2018, perusahaan sudah tidak lagi membayarkan royalty. "Itu valuenya kira-kira hampir Rp 3 miliar," katanya.
"Jadi kuartal I-2018 kita meningkatkan efisiensi di bahan baku dan processing time, dengan mesin ekstraksi baru yang telah disempurnakan," jelasnya.
Dengan begitu, perusahaan pun berhasil membukukan kenaikan laba operasional untuk tiga bulan pertama 2018, sebanyak 31,9%. Peningkatan tersebut, lantaran belum terserapnya anggaran marketing kuartal I-2018.
"Diharapkan, ke depannya kita bisa terus melakukan efisiensi-efisiensi. Dengan begitu, seiring dengan kenaikan revenue, kita harapkan laba bersih 2018 tumbuh sekitar 10%-15%," tuturnya.
Selain itu, untuk tahun ini Venancia mengungkapkan bahwa Sido Muncul belum memiliki rencana untuk melakukan corporate action. Perusahaan saat ini fokus untuk berbenah dengan tim manajemen baru yang rencananya akan diumumkan Juli nanti.
Harapanya melalui efisiensi, memanfaatkan ekspansi yang sudah ada, mendorong produksi dengan pembangunan pabril Tolak Angin di Tulungasih Klepu, serta perombakan direksi Sido Muncul, dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan.
Sebelumnya, dalam laporan keterbukaan perusahaan di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), bertajuk informasi dan fakta material,disebutkan Direktur Keuangan SIDO Venancia Sri Indrijati Wijono dan Direktur Independen Perseroan Carlo Lukman Windarto bakal melepas jabatan per Juli 2018.
Namun, meskipun bakal melepas jabatan di pertengahan tahun ini, Venancia dan Carlo bakal terus berkontribusi mendorong kinerja perusahaan Jamu tersebut.
"Sebenarnya, saya akan tetap membantu Sido Muncul, tapi enggak sebagai direktur lagi," imbuh Venancia.
Ia menjelaskan, bahwa perusahaan saat ini sudah mendapatkan kandidat yang cocok untuk menggantikannya sebagai Direktur Keuangan SIDO. Sementara itu, Venancia selanjutnya akan menjadi adviser atau penasihat perusahaan.
Selain itu, Venancia menjelaskan bahwa mundurnya Carlo sebagai Direktur Independen Perseroan bukan berarti akan meninggalkan perusahaan. "Kalau Pak Carlo dipercaya menjadi General Manager yang mengurus bisnis internasional Sido Muncul," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News