Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maraknya sentimen eksternal yang muncul selama libur lebaran, membuat pergerakan pasar keuangan Tanah Air dirundung ketidakpastian. Apalagi, sentimen eksternal yang muncul bersifat negatif dan berpotensi menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi di awal pembukaan pasar besok (20/6).
Beberapa sentimen tersebut di antaranya, kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), kembali memanasnya perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS), keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mencabut stimulus, serta menanti hasil keputusan rapat Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) pada 22-23 Juni di Wina yang cenderung bakal memangkas produksi minyak.
Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan mengklaim bahwa seluruh sentimen tersebut adalah negatif bagi pasar keuangan. Sehingga, secara garis besar potensi pergerakan pasar di awal perdagangan cenderung terkoreksi.
"Tapi pasar juga akan lihat bagaimana rupiahnya, kalau engga (terkoreksi) terlalu dalam, bisa jadi penopang penurunan IHSG," kata Alfred kepada Kontan.co.id, Selasa (19/6).
Apabila, sentimen tersebut berdampak pada koreksi nilai tukar rupiah yang lebih dalam, maka Alfred mengungkapkan IHSG secara otomatis akan ikut terseret. Apalagi, menurutnya saat ini belum ada sentimen positif yang bisa membalikkan IHSG untuk kembali rebound.
"Jadi skenarionya, rupiah akan terdepresiasi dan indeks akan terkoreksi. Sampai kapan? tergantung rupiahnya, kalau minggu depan terdepresiasi ya (indeks) akan terkoreksi. Jadi tunggu sentimen positif datang," ujarnya.
Sementara itu, Alfred memperkirakan IHSG Juli akan dipengaruhi sentimen berbagai data dari domestik, termasuk data inflasi, pertumbuhan ekonomi dan ekspor impor. Jika seluruhnya memberikan hasil positif, maka mampu menjadi penopang pergerakan IHSG ke depan.
"Kami lihat, ekspor dan impor tidak akan defisit, kalaupun iya enggak akan besar. Inflasi Juni diperkirakan 0,5% mtm, sedangkan RDG harus melihat pergerakan rupiah, apakah terdepresiasi dalam atau tidak," ungkapnya.
Untuk perdagangan Rabu (20/6), Alfred memperkirakan IHSG akan bergerak dikisaran 5.885 hingga 6.055. Adapun sektor yang masih dapat dilirik pada perdagangan besok adalah konstruksi, mengingat funamental saham tersebut dianggap masih cukup baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News