Reporter: Agus Triyono, Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pasar komoditas tertekan dalam sebulan terakhir. Isu percepatan pemangkasan stimulus dari The Federal Reserve (The Fed) membuat harga-harga komoditas utama seperti minyak dan emas mengalami koreksi. Sementara, harga batubara dan CPO cukup kuat bertahan. Berikut ulasan para analis:
Emas
Harga emas untuk kontrak pengiriman Februari 2014 di Comex, Selasa (3/12) pukul 17.30 WIB, naik tipis 0,16% menjadi US$ 1.224 per ons troi dibanding harga sehari sebelumnya. Namun dalam sebulan, harga emas telah terkoreksi sebesar 6,84%.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures bilang, emas tertekan karena pengalihan investasi pelaku pasar dari aset aman seperti emas ke aset yang lebih bersiko seperti saham. Ini dipengaruhi isu pemangkasan stimulus AS. Ekonomi yang makin pulih meningkatkan ekspektasi percepatan pengurangan stimulus di AS.
Prediksi Ariston, arah harga emas akan ditentukan setelah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 18-19 Desember 2013. Bila FOMC memutuskan pemangkasan stimulus AS dilakukan pada Desember ini, harga emas bisa menembus US$ 1.170-US$ 1.180 per ons troi.
Selain itu, rilis data payroll AS,akhir pekan ini akan mempengaruhi pergerakan harga. Jika data positif, harga emas akan tertekan. "Dalam sebulan, harga emas bisa bergerak di US$ 1.180-US$ 1.320 per ons troi," ujar dia.
Minyak
Harga minyak untuk kontrak pengiriman Januari 2014 di Nymex, Selasa (3/12), naik 0,43% menjadi US$ 94,20 per ton dibanding sehari sebelumnya. Tapi dalam sebulan, harga minyak terkoreksi 2,58%.
Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, krisis geopolitik di Suriah yang semakin mereda membuat harga minyak melandai. Selain itu, perkembangan positif atas kesepakatan pembatasan kegiatan nuklir Iran mengurangi kekhawatiran pasar akan potensi gangguan produksi dari kawasan Timur Tengah.
Hingga akhir tahun, harga minyak masih akan terkoreksi. “Tapi kenaikan permintaan minyak saat musim dingin akan membatasi pelemahan harga,” kata Zulfirman. Perkiraan dia, sebulan ini, harga minyak akan bergerak mendatar cenderung tertekan di kisaran US$ 85- US$ 96 per barel. Sampai akhir tahun, harga akan melemah di level US$ 90 per barel.
CPO
Harga CPO untuk kontrak pengiriman Februari 2014, Selasa (3/12), turun 0,38% menjadi RM 2.633 per ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sebulan, harga CPO menguat tipis 2,05%.
Suluh Adil Wicaksono, analis Millenium Penata Futures bilang, kenaikan harga CPO dipengaruhi perubahan cuaca di Malaysia dan Indonesia yang mempengaruhi suplai CPO sehingga cadangan berkurang. Hingga akhir 2013, harga CPO berpotensi menguat. Libur akhir tahun membuat permintaan naik. Apalagi suplai produk substitusi sedang terganggu. Proyeksi Suluh, harga CPO hingga akhir tahun ini di rentang RM 2.610-RM 2.720 per ton.
Batubara
Harga batubara untuk kontrak pengiriman Desember 2013 di ICE Futures, Senin (2/12), turun 0,35% menjadi US$ 85,20 per ton. Dalam sebulan, harga batubara naik tipis 0,53%. Guntur Tri Hariyanto, analis Pefindo bilang, batubara tertopang kenaikan permintaan dari China. Topangan lain datang dari kenaikan permintaan batubara dari sejumlah negara saat musim dingin di akhir tahun ini.
Guntur memperkirakan, dalam sebulan ini, harga batubara masih berpeluang menguat terbatas di kisaran US$ 87-US$ 88 per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News