Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Belum membaiknya sektor komoditas, khususnya batubara disinyalir akan membuat emiten memutar otak untuk efisiensi. Yang jelas, salah satu opsi efisiensi tersebut adalah dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya.
Ari Pitoyo, Chief Investment Officer Eastspring Investments Indonesia mengatakan, akan terjadi PHK di sektor yang berhubungan dengan tambang. Hal ini merupakan imbas dari kinerja tahun lalu dimana hingga September, rerata emiten yang melantai di bursa menderita rugi 11%.
"Anda lihatlah banyak PHK untuk save cost. Jadi, PHK itu terjadi di sektor-sektor yang terkena dampak komoditas seperti Migas, kemudian akan batubara dan UNTR juga sudah mulai PHK juga," ujarnya di Jakarta, Rabu (3/2).
Dirinya melihat sektor komoditas, khususnya tambang belum akan membaik. berbeda dengan sektor Telekomunikasi dan Consumer Goods yang dirasa akan mengalami perbaikan. Keduanya dinilai merupakan sektor yang tahan krisis karena memang merupakan hal yang amat dibutuhkan oleh masyarakat luas.
"Yang pasti orang butuh makan, dan penting juga ada wifi. jadi, anda lihat dari diri anda butuhnya apa, seperti makanan. Lalu pulsa, apa orang akan kurangi browsing? rasanya tahun ini enggak," lanjutnya.
Kedua sektor itu tidak berpengaruh terhadap tekanan dari global. Ketika harga minyak turun, tidak serta merta harga makanan dan telekomunikasi turun. Justru mereka mendapat imbal positif dari penurunan harga komoditas yang saat ini terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News