Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - ISTANBUL. Mata uang lira Turki ambles ke rekor terendah sepanjang sejarah di posisi 4,9767 per dollar AS pada perdagangan di Asia, Kamis (12/7). Kondisi ini memicu kecemasan investor mengenai manajemen ekonomi dan kebijakan moneter di bawah pemerintahan Presiden Tayyip Erdogan.
Mengutip Reuters, mata uang lira sudah kehilangan sekitar 22% dari nilainya terhadap dollar AS sepanjang tahun ini. Pemicunya adalah investor cemas akan pengaruh Erdogan terhadap kebijakan moneter dan pernyataan berulangnya mengenai penurunan suku bunga acuan.
Beberapa jam setelah diambil sumpahnya sebagai presiden pada Senin (9/7), dia menunjuk menantunya Berat Albayrak untuk menduduki posisi Menteri Keuangan Turki. Hal ini kian memperparah kecemasan investor bahwa Erdogan akan memperkuat pengaruhnya dalam menetapkan kebijakan moneter.
Ditambah lagi, pada Rabu (11/7), media lokal mengutip Erdogan yang mengatakan dirinya meyakini suku bunga acuan akan terus turun dan Albayrak akan melakukan apa saja yang dibutuhkan.
"Kita memiliki banyak instrumen. Saya meyakini, suku bunga acuan akan terus menurun dalam beberapa waktu ke depan," tulis harian Hurriyet yang mengutip pernyataan presiden kepada wartawan saat kunjungan luar negeri pertamanya sejak dilantik.
"Saya meyakini bukan bank pemerintah saja, namun bank swasta juga memiliki tanggungjawab jika dibutuhkan," tambahnya.
Erdogan sebelumnya menggambarkan suku bunga tinggi sebagai "ibu dan bapak dari setan". Bahkan dia berulangkali menyatakan keinginan untuk memangkas suku bunga acuan demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Catatan saja, lira melemah hingga ke posisi 4,9767 pada perdagangan Asia, sebelum akhirnya rebound ke level 4,8320 pada pukul 07.44 waktu setempat.
Sekadar informasi, komite bank sentral kebijakan moneter akan menggelar pertemuan pada 24 Juli mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News