kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kombinasi sentimen internal dan eksternal dorong rupiah menguat 0,15% dalam sepekan


Jumat, 21 Agustus 2020 / 18:43 WIB
Kombinasi sentimen internal dan eksternal dorong rupiah menguat 0,15% dalam sepekan
ILUSTRASI. Petugas melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank Mandiri di Jakarta


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada akhir perdagangan pekan ini rupiah berhasil ditutup menguat. Pada Rabu (19/8), rupiah di pasar spot tercatat ditutup menguat 0,15% ke level Rp 14.773 per dolar Amerika Serikat (AS) dibanding penutupan Jumat (14/8) masih berada di level Rp 14.795 per dolar AS.

Penguatan rupiah dalam sepekan terakhir juga terjadi di kurs Bank Indonesia (BI). Tercatat mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.786 per dolar AS atau terapresiasi 0,88% dalam seminggu.

Baca Juga: Rupiah Berpeluang Berada di Atas Angin Melawan Dollar AS

Analis HFX International Berjangka Ady Phangestu mengatakan penguatan rupiah dari sisi internal didorong oleh keputusan BI yang mempertahankan suku bunga acuan di 4,00% dan sejalan dengan perkiraan konsensus. 

“Stance kebijakan makroprudensial BI akan tetap akomodatif, sejalan dengan bauran kebijakan sebelumnya serta kebijakan nasional yang ditujukan untuk memitigasi risiko di sektor keuangan akibat wabah virus corona. Ini jadi sentimen positif dari dalam negeri,” kata Ady ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (21/8).

Sementara dari luar, Ady menyebut ketidakpastian ekonomi di AS menjadi sentimen positif untuk rupiah. Hal ini terjadi setelah stimulus terkait virus corona di AS tak kunjung pasti sehingga memicu turunnya yield US Treasury serta turut melemahkan dolar AS yang memang sudah lemah. Pada akhirnya ini menjadi katalis bagi penguatan rupiah.

Baca Juga: Merespons kebutuhan industri, OJK siapkan ketentuan lisensi bank digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×