kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Kini BAT Menguasai 85% Saham Bentoel


Kamis, 18 Juni 2009 / 06:37 WIB
Kini BAT Menguasai 85% Saham Bentoel


Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Juragan PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) berpindah tangan. Kini Bentoel jatuh ke pelukan British American Tobacco plc (BAT). Produsen rokok asal Inggris itu mengakuisisi 85% saham RMBA dengan membeli 56,96% saham Grup Rajawali dan 28,04% saham dari tujuh pemegang saham lainnya.

Nilai keseluruhan transaksi ini mencapai US$ 494 juta. BAT memborong saham Bentoel dengan harga tinggi atau harga premium, yakni Rp 873 per saham, lebih tinggi 20% dari harga saham RMBA pada penutupan perdagangan Senin (15/6).

Direktur Pengembangan Bisnis Rajawali Grup Darjoto Setyawan bilang, dari penjualan saham Bentoel tersebut, Rajawali akan mendapatkan dana segar Rp 3,35 triliun. "Kami sudah mendapatkan waktu, harga dan pembeli yang tepat," ujarnya, kemarin (17/6).

Dengan akuisisi ini, BAT otomatis memiliki dua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT BAT Indonesia Tbk (BATI) dan RMBA. RMBA saat ini menguasai 7% pasar rokok Indonesia, sedangkan BATI memiliki 2% pangsa pasar. "Kami akan mengelolanya secara terpisah namun akan melakukan sinergi di Indonesia," kata John Daly, Direktur BAT untuk Asia Pasifik.

John memastikan akan mempertahankan RMBA sebagai perusahaan terbuka. Mereka tidak berniat mencabut RMBA dari lantai bursa.

Setelah mengambil alih 85% saham Bentoel, BAT masih mempunyai pekerjaan rumah baru. Mereka akan segera menggelar penawaran tender saham alias tender offer atas sisa saham RMBA yang masih beredar di publik. Saat ini saham RMBA yang beredar di pasar tersisa 1,01 miliar atau 15% saham.

Dalam waktu enam pekan ke depan, produsen rokok Kent dan Pall Mall itu akan melakukan proses dokumentasi tender offer. "Kami harapkan akhir Agustus, proses tender offer sudah selesai," imbuh John.

Namun untuk harga tender offer, John belum bisa mengungkapkan. Ia hanya mengatakan akan mengikuti aturan main Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengenai proses tender offer tersebut.

Sebagai patokan, sesuai aturan Bapepam-LK, harga tender offer bisa mengacu kepada harga akuisisi atau rata-rata harga saham tertinggi dalam 90 hari terakhir. Sejak Maret hingga sekarang, harga tertinggi RMBA adalah Rp 810 per saham, Rabu (17/6).

Kata John, pangsa pasar rokok di Indonesia lumayan besar. Indonesia merupakan pasar rokok terbesar ketiga di wilayah Asia Pasifik setelah China dan Jepang. Tahun 2008, setidaknya 247 miliar batang rokok ludes tersedot oleh sekitar 61 juta perokok di Indonesia.

BAT memang tengah gencar berekspansi ke negara-negara berkembang ketika pasar rokok Amerika Serikat dan Eropa terpukul akibat efek pajak rokok yang tinggi, larangan merokok, dan pengetatan iklan.

"Pembelian itu masuk akal karena pasar rokok di Indonesia didominasi rokok kretek, sekitar 93% dari total konsumsi rokok di Indonesia," kata analis Ella Nusantoro dari Citigroup kepada Reuters.

Direktur Utama Bentoel Nicholas B. Tirtadinata yakin pemegang saham baru mereka bisa meningkatkan kinerja Bentoel. "Mereka telah berpengalaman dan kami berharap bisa membawa Bentoel lebih baik lagi," kata Nicholas.

Sekedar catatan, BAT merupakan produsen merek rokok Dunhill, Lucky Strike, Pall Mall, dan beberapa merek lainnya. Mereka mengklaim menguasai 21% pangsa pasar global. Pada penutupan bursa kemarin, harga saham RMBA naik 8% menjadi Rp 810 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×