kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja tertekan harga batubara, simak rekomendasi saham Indo Tambangraya (ITMG)


Selasa, 24 November 2020 / 17:52 WIB
Kinerja tertekan harga batubara, simak rekomendasi saham Indo Tambangraya (ITMG)
ILUSTRASI. Pelemahan harga batubara turut menekan kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan harga batubara turut menekan kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Emiten pertambangan batubara ini membukukan penurunan pendapatan bersih hingga 33,17% secara tahunan, dari US$ 1,30 miliar menjadi US$ 871,88 juta.

Dalam risetnya, Kamis (19/11), Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan menilai, realisasi pendapatan ITMG hanya mencapai 67,7% dan 66,9% dari perkiraan dan konsensus. Andy mencatat, volume penjualan batubara ITMG turun 17,6% secara tahunan menjadi 15,4 juta karena melemahnya kinerja operasional. Sebagai perbandingan, di periode yang sama tahun sebelumnya ITMG mencatatkan volume penjualan hingga 18,7 juta ton.

Andy melanjutkan, produksi batubara ITMG juga  lebih rendah yakni 13,8 juta ton atau turun 23,8% secara tahunan. Hanya saja, rasio pengupasan (stripping ratio) ITMG menurun  pada sembilan bulan pertama 2020, yakni sebesar 10,3 kali, lebih rendah dari periode sebelumnya yang mencapai 11,3 kali.

Ke depan, Mirae Asset meyakini rasio pengupasan padan tahun ini akan lebih rendah bila dibandingkan dengan rasio pengupasan pada tahun 2019. Mirae memproyeksikan rasio pengupasan hingga akhir 2020 berada pada level 10,5 kali.

Baca Juga: Volume penjualan batubara Indo Tambangraya (ITMG) turun 17,64% menjadi 15,4 juta ton

Meskipun ITMG telah berhasil menekan stripping ratio sebagai salah satu strategi efisiensinya, hal tersebut tidak banyak membantu kinerja bottom-line hingga akhir September 2020. Laba bersih ITMG menurun 60,5% secara tahunan menjadi US$ 39,98 juta. Secara keseluruhan, laba bersih ITMG masing-masing mencapai 34,5% dan 55,4% dari target dan konsensus.

Di sisi lain, Kepala Riset Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan, pencapaian pendapatan dan laba bersih ITMG masih berada di bawah perkiraan, dengan masing-masing hanya mewakili 64% dan 65% dari rasio berjalan (run-rate).

Namun, ITMG dinilai cukup agresif dalam mengantisipasi kemungkinan pemulihan permintaan energi tahun depan dengan mengakuisisi perusahaan lokal yang memiliki 75% saham PT Graha Panca Karsa. Graha Panca Karsa merupakan pemegang konsesi tambang batubara yang berlokasi di Kalimantan Timur.

Robertus menyebut, dengan total nilai transaksi US$ 31,2 juta, konsesi tambang ini memiliki 117 juta metrik ton sumber daya batubara. Produk Graha Panca Karsa dengan sulfur rendah dan kalori rendah (3.900 GAR) akan menambah variasi portofolio produk ITMG. "Graha Panca Karsa diperkirakan akan menghasilkan sekitar 2 juta metrik ton per tahun, berdasarkan profil rasio pengupasan 4 kali sampai 5 kali. Graha Panca Karsa diharapkan mulai berproduksi pada akhir 2021,” terang Robertus dalam riset, Kamis (19/11).

Baca Juga: Kinerja Indo Tambangraya (ITMG) di kuartal III tergerus pelemahan harga batubara

Kresna Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham ITMG pada target harga Rp 10.700, dengan asumsi rasio pembayaran dividen dapat memantul kembali ke kisaran 75%-80%. Target harga ini lebih tinggi dari sebelumnya, yakni Rp 9.600. Saham ITMG dinilai atraktif seiring dengan posisi neracanya yang kuat, dengan jumlah utang berbunga yang hampir nol.

Sementara itu, mengingat asumsi perkiraan pendapatan yang tidak berubah, Mirae Asset Sekuritas mempertahankan target harga untuk ITMG pada level Rp 10.150. Di sisi lain, Mirae Asset menurunkan rekomendasi saham ITMG menjadi trading buy dari sebelumnya buy karena adanya potensi kenaikan sebesar 10,3%.

Adapun risiko dari rekomendasi ini adalah harga batubara global yang lebih rendah dan perubahan regulasi.

Baca Juga: Ini kata analis soal prospek batubara di tengah menggeliatnya energi alternatif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×