kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Tahun 2021 Oke, Harga Saham ADRO Tahun 2022 Mendaki, Apakah Masih Layak Beli?


Jumat, 04 Maret 2022 / 06:45 WIB
Kinerja Tahun 2021 Oke, Harga Saham ADRO Tahun 2022 Mendaki, Apakah Masih Layak Beli?


Reporter: Ika Puspitasari, Adi Wikanto, Kenia Intan | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencetak kinerja bagus sepanjang tahun 2021. Sementara itu, harga saham ADRO sejak awal tahun hingga 2 Maret 2022 juga terus naik. Apakah saham ADRO masih layak dikoleksi?

Harga saham ADRO pada 2 Maret 2022 ditutup di level 2.610, naik 30 poin atau 1,16% dari perdagangan sehari sebelumnya. Sejak awal tahun 2022 atau year to date, harga saham ADRO naik 240 poin atau 10,13%.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo menilai, secara stochastic saat ini pergerakan saham ADRO berada di garis overboughtnya dimana garis garis stochastic sudah menunjukan arah penurunan. Di sisi lain volume juga sudah mulai sideways ada kemungkinan aksi taking profit pada saham ADRO.

Abdul Azis memberi rekomendasi trading sell saham ADRO. Support saham ADRO di level 2.535-2.415 dan resistance di level 2.720-2.740.

Namun, investor juga bisa mempertimbangkan faktor lain. Terutama dari kinerja perusahaan dan tren harga saham batubara yang saat ini terus meningkat.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencetak kenaikan pendapatan hingga 58% sepanjang tahun 2021.  Adaro Energy membukukan pendapatan usaha bersih hingga US$ 3.993 juta, naik dibanding tahun sebelumnya yang tercatat US$ 2.535 juta. 

Baca Juga: Pendapatan Adaro Energy (ADRO) Melesat 58% pada 2021

Apabila dilihat dari segmen operasinya, pertambangan dan perdagangan batubara masih menjadi penopang dengan kontribusi mencapai US$ 3.836 juta. Capaian ini meningkat 62% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy). 

Adapun segmen jasa pertambangan berkontribusi hingga US$ 92 juta dan kontribusi dari lainnya tercatat US$ 65 juta. 

Dalam keterangan resmi yang dirilis Rabu (2/3) diungkapkan, kenaikan pendapatan usaha di tahun 2021 itu ditopang penguatan harga rata-rata (ASP) sebesar 70% karena tingginya harga batubara. 




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×