Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan ekonomi yang belum optimal masih menekan kinerja keuangan PT Surya Semesta Internusa (SSIA). Analis berharap, pemulihan ekonomi dapat berjalan maksimal sehingga bisnis penjualan lahan industri SSIA dapat menyokong kinerja emiten ini.
Senin (1/11), SSIA belum melaporkan kinerja keuangan kuartal III 2021. Sementara itu, hingga semester I-2021, kinerja keuangan SSIA masih tercatat minus. Pendapatan SSIA menurun 40,75% secara tahunan menjadi Rp 870,97 miliar dari Rp 1,46 triliun.
Rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga bertambah menjadi Rp 190,82 miliar dari sebelumnya rugi Rp 122,90 miliar.
Dari laporan kinerja keuangan kuartal III 2021 terlihat pendapatan dari jasa konstruksi menurun 42,66% year on year (yoy) menjadi Rp 648,86 miliar. Pendapatan dari bisnis hotel juga menurun 54,08% yoy menjadi Rp 69,96 miliar.
Baca Juga: Terdampak pandemi, kinerja Surya Semesta (SSIA) tahun ini diprediksi stagnan
Sementara bisnis penjualan tanah kawasan industri menurun paling dalam sebesar 85% yoy menjadi Rp 5,7 miliar dari Rp 39,9 miliar di tahun lalu pada periode yang sama.
Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe mengamati penurunan kinerja SSIA masih dipengaruhi oleh tekanan ekonomi dampak pandemi Covid-19.
Dengan kinerja yang masih minus dan pemulihan ekonomi yang belum optimal, Kiswoyo memproyeksikan sulit bagi SSIA untuk catatkan kinerja positif di sepanjang tahun ini.
Namun, sebaliknya, bila pemulihan ekonomi dapat berlangsung signifikan maka bisnis penjualan lahan yang selama ini jadi andalan SSIA akan dapat mendongkrak kinerja.
Baca Juga: Pendapatan bisnis perhotelan Surya Semesta Internusa (SSIA) turun 78% di kuartal I
Kawasan lahan industri yang Kiswoyo harapkan bisa mendongkrak kinerja SSIA adalah kawasan di Subang. Menurutnya, lahan SSIA di Subang bisa terdongkrak penjualannya jika pelabuhan Patimban sudah beroperasi 100%. Saat ini operasional pelabuhan tersebut belum maksimal.
Sekedar informasi, pembangunan Pelabuhan Patimban ditujukan untuk memperbesar pasar ekspor dan mengurangi traffic existing di Pelabuhan Tanjung Priok. Dengan adanya pelabuhan tersebut, diharapkan dapat menekan biaya logistik para pemilik pabrik.