Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) berhasil membukukan kinerja ciamik sepanjang semester pertama 2022. Emiten yang berkecimpung di bidang perdagangan batubara ini membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 476,17 miliar.
Angka ini melejit 1.496% dari realisasi laba bersih yang ditorehkan pada periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 29,82 miliar. Dus, laba bersih per saham dasar SGER naik menjadi Rp 250 dari sebelumnya hanya Rp 20 per saham
SGER juga tercatat juga mengalami peningkatan yang signifikan pada pos pendapatan. Tercatat, pendapatan SGER naik hingga 310% menjadi Rp 3,5 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,14 triliun.
Direktur Utama SGER Welly Thomas merinci, terdapat sejumlah faktor yang mendorong peningkatan pendapatan dan laba bersih SGER. Pertama, SGER melakukan diversifikasi penjualan dengan melakukan penjualan logam nikel melalui PT Sumber Mineral Global Abadi.
Baca Juga: Laba Map Aktif Adiperkasa (MAPA) Melesat pada Semester I, Ini Pendorongnya
Selain itu, SGER melakukan peningkatan volume penjualan batubara secara lokal melalui PT Sumber Mineral Global Abadi. Hal ini memberikan dampak pertumbuhan penjualan yang baik untuk SGER
Kedua, SGER meningkatkan penjualan batubara secara global melalui Hineni Resources Pte Ltd yang berkedudukan di Singapura, dengan volume penjualan sebesar 1,55 juta metrik ton (MT). Welly menyebut, realisasi penjualan yang telah dibukukan oleh Hineni Resources Pte Ltd ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan dan laba bersih SGER pada semester pertama 2022
Ketiga, pada semester pertama 2022, Sumber Global Energy melakukan beberapa off-take tambang batubara dan kontrak pembelian batubara untuk memastikan SGER mendapatkan harga dan supply batubara yang baik.
“Aktivitas ini berdampak pada meningkatnya volume penjualan batubara dan laba bersih yang meningkat signifikan,” terang Welly kepada Kontan.co.id, Rabu (10/8).
Pada enam bulan pertama 2022, SGER merealisasikan penjualan batubara ke pasar lokal sebanyak 226.205 MT. Sedangkan penjualan batubara ke pasar ekspor mencapai 2,55 juta MT. Jika diakumulasikan, total volume penjualan SGER sebesar 2,77 juta MT.
Adapun tahun ini SGER membidik target penjualan sebesar 4,5 juta MT batubara. Dengan demikian, SGER sudah merealisasikan 61,5% dari target yang dipasang.
Baca Juga: Raih Kontrak Baru, Ulima Nitra (UNIQ) Yakin Bisa Penuhi Target Produksi Tahun Ini
Dari sisi topline, SGER mematok target pendapatan Rp 5 triliun di tahun ini. Sementara per semester pertama 2022, SGER sudah mengantongi pendapatan Rp 3,5 triliun alias 70% dari target. Berkaca pada laporan semester pertama, manajemen optimistis bahwa SGER dapat mencapai pendapatan dan volume penjualan yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan proyeksi awal
Welly mengatakan SGER sedang berfokus untuk menjaga konsistensi agar terus dapat mencapai pendapatan dan volume penjualan yang terus meningkat.
“Di samping itu, SGER sedang menyusun strategi perusahaan untuk memperluas pasar ekspor batubara dan melakukan inovasi serta diversifikasi penjualan yang berkontribusi untuk menunjang peningkatan kinerja perusahaan yang lebih baik,” sambung Welly.
Di sisa tahun ini, SGER optimistis bisa membukukan volume penjualan yang lebih baik dari semester pertama. Hal tersebut didukung oleh permintaan akan ekspor batubara yang sangat tinggi, kontrak penjualan lokal dan ekspor yang telah diterima oleh SGER, dan ketersediaan supply batubara yang mendukung untuk dapat merealisasikan penjualan yang lebih banyak pada paruh kedua.
“Oleh karena itu, kami menilai prospek batubara ini masih sangat baik dan berkontribusi baik untuk meningkatkan pendapatan,” tutup Welly.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
