Reporter: Dimas Andi | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri reksadana syariah offshore memang tergolong baru di Indonesia. Meski begitu, sejumlah produk reksadana tersebut mampu mencatat imbal hasil yang cukup menjanjikan.
Salah satunya adalah Mandiri Global Sharia Equity Dollar yang baru diluncurkan pada 4 Agustus 2016. Mengutip Bloomberg, reksadana racikan Mandiri Manajemen Investasi tersebut mencetak imbal hasil senilai 13,66% secara year to date (ytd) hingga 30 Oktober 2017.
Chief Investment Officer PT Mandiri Manajemen Investasi Alvin Pattisahusiwa mengatakan, pihaknya selama ini menggunakan pendekatan bottom up guna mendapatkan saham yang tepat sehingga imbal hasil yang diperoleh optimal.
Berdasarkan Fund Fact Sheet yang diperoleh KONTAN, mayoritas aset reksadana syariah offshore Mandiri ditempatkan di Amerika Serikat, yakni hingga 61,62%. Selain itu, pihak Mandiri juga mengalokasikan asetnya di negara-negara kawasan Eropa dan kawasan Asia seperti Jepang hingga Indonesia.
Alvin menambahkan, sektor teknologi, healthcare, dan konsumer menjadi sektor terbesar yang menopang kinerja reksadana syariah offshore kelolaannya.
Selain Mandiri, Schroder Global Sharia Equity Fund juga mencatat imbal hasil yang cukup memuaskan. Secara ytd, reksadana kelolaan Schroder Investment Management Indonesia tersebut memiliki imbal hasil sebesar 12%.
Head of Intermediary Business Schroder Investment Management Indonesia Teddy Oetomo berpendapat, pihaknya cenderung berhati-hati dalam memilih saham yang diinginkan. “Karena alokasinya di luar negeri, kami selalu meriset segala bentuk risikonya,” ujarnya.
Ia pun mengaku, kinerja reksadana kelolaan pihaknya terbantu oleh pertumbuhan indeks Dow Jones Islamic Index yang meningkat secara signifikan di tahun ini.
Teddy melanjutkan, hingga kini sebanyak 62,41% aset reksadana syariah offshore Schroder ditempatkan di Amerika Serikat. Selain itu, negara-negara seperti Inggris, Jerman, Swiss, Jepang, dan Hongkong juga menjadi tempat alokasi aset reksadananya.
Adapun sektor teknologi, healthcare, konsumer, hingga telekomunikasi menjadi sektor andalan Schroder dalam meningkatkan kinerja produk yang diluncurkan sejak 22 Februari 2016 silam.
Teddy yakin, selama pasar saham global tidak terkoreksi, kinerja produk reksadana syariah offshore perusahaannya akan terus meningkat di tahun depan.
Keyakinan serupa juga disampaikan oleh Teddy. Menurutnya, kinerja reksadana syariah offshore kelolaannya masih akan positif di tahun mendatang berkat peningkatan pertumbuhan ekonomi yang merata, baik di negara maju ataupun negara berkembang. "Hal ini sudah terlihat oleh membaiknya indeks PMI hampir di setiap negara," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News