Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada beberapa daerah di Indonesia sebagai upaya menanggulangi Covid-19 di Indonesia turut mempengaruhi kinerja perusahaanperusahaan di Indonesia, tak terkecuali PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) yang bergerak di bidang produksi dan distribusi pupuk NPK.
Yahya Taufik, Direktur Utama PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk mengatakan, proses distribusi pupuk ke lokasi-lokasi perkebunan pelanggan sempat mengalami hambatan. Namun seiring dengan pelonggaran PSBB, proses distribusi pupuk pun mengalami perbaikan.
Selain kondisi PSBB, tren harga CPO turut mempengaruhi kinerja SAMF di awal tahun 2020, karena tren harga CPO berpengaruh besar terhadap permintaan pupuk NPK. Penurunan harga CPO sempat terjadi di pasar internasional pada awal tahun 2020.
Akan tetapi harga CPO mulai mengalami kenaikan pada bulan Mei 2020, sehingga permintaan pupuk pun kembali mengalami peningkatan. Di masa yang berat bagi perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2020 tersebut, sambungnya, SAMF bersyukur bahwa kinerja Perseroan masih lebih baik dibandingkan dengan kinerja tahun 2019.
Baca Juga: Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) targetkan pendapatan tahun ini tumbuh 15%
“Meskipun mengalami hambatan yang berat pada kuartal I hingga kuartal II tahun 2020, namun mulai memasuki kuartal III-2020, penjualan SAMF mengalami perbaikan,” terangnya dalam siaran pers, Rabu (31/3).
Sehingga pada akhir tahun buku 2020, SAMF berhasil mencatatkan penjualan sekitar Rp 1,41 triliun, atau naik hampir sekitar 10% dibandingkan penjualan pada Desember 2019 sekitar Rp 1,28 triliun.
SAMF juga mencatatkan laba tahun berjalan Desember 2020 sekitar Rp118 miliar, atau naik sekitar 36% dibandingkan laba tahun berjalan pada Desember 2019 sekitar Rp87 miliar.
Margin laba bersih SAMF pun mengalami kenaikan, dari 6,77% di tahun 2019 naik menjadi 8,37% di tahun 2020.
“Beberapa langkah kami lakukan untuk mempertahankan kelangsungan usaha Perseroan di kondisi seperti ini, yakni dengan bersikap lebih konservatif dan selalu mempertimbangkan aspek manajemen risiko,” paparnya.
Lebih lanjut, Yahya Taufik menjelaskan bahwa terdapat langkah-langkah strategis lainnya yang dilakukan perseroan, seperti, berhati-hati dalam mengeksekusi berbagai strategi dan program, memperkuat posisi keuangan, memitigasi risiko, serta peningkatan efisiensi dan efektivitas.
SAMF optimistis bahwa kinerja di tahun 2021 ini akan semakin membaik, diiringi dengan adanya vaksinasi Covid-19 dan budaya new normal yang terus berjalan. Hal ini terlihat dari permintaan pupuk yang meningkat signifikan pada awal tahun 2021 ini.
Di tahun 2021 ini, SAMF berencana menambah satu lini produksi di Pabrik Mojosari yang diperkirakan beroperasi pada triwulan IV-2021, sehingga kapasitas produksi SAMF akan meningkat dari 600.000 ton per tahun menjadi 680.000 ton per tahun.
Selanjutnya: Harga CPO Naik Bikin Permintaan Pupuk Produksi SAMF Ikut Terdongkrak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News