kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kinerja reksadana saham tetap unggul


Kamis, 02 November 2017 / 09:44 WIB
Kinerja reksadana saham tetap unggul


Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana saham mengalami kenaikan sepanjang Oktober 2017. Infovesta Equity Fund Index memperlihatkan, kinerja reksadana saham naik 1,19% dibandingkan bulan sebelumnya. Padahal di September, reksadana saham mencetak penurunan kinerja 1,33%.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana berpendapat, kenaikan kinerja reksadana saham sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang positif bulan lalu. Bulan lalu, IHSG berhasil menyentuh level 6.000, kata Wawan, kemarin.

Plt CEO Sucorinvest Jemmy Paul Wawointana mengatakan kenaikan indeks reksadana saham ditopang oleh positifnya kinerja saham sektor perbankan dan komoditas. Laporan keuangan perusahaan-perusahaan di sektor tersebut bagus, ujar diaa.

Jemmy yakin kinerja reksadana saham masih bisa menanjak pada bulan-bulan berikutnya, asalkan kurs rupiah mampu lepas dari tekanan dollar AS. Namun, Wawan menilai, kinerja reksadana saham tidak akan tumbuh terlalu tinggi hingga akhir tahun, apalagi sampai melampaui pencapaian indeks reksadana pendapatan tetap.

Reksadana pendapatan tetap masih menjadi jawara sepanjang tahun ini dengan imbal hasil rata-rata 7,95% secara year to date (ytd). Sementara pertumbuhan indeks reksadana saham hanya mencapai 5,75% per akhir Oktober.

Namun, kinerja reksadana pendapatan tetap sepanjang Oktober minus 0,81%. Padahal, di bulan sebelumnya, reksadana tersebut mencatat kinerja positif 1,04%.

Menurut Wawan, penurunan kinerja reksadana pendapatan tetap disebabkan menyusutnya kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN) awal Oktober. Menurut data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), di pekan pertama Oktober, asing mencatat net sell Rp 11,49 triliun.

Namun Wawan optimistis kinerja reksadana pendapatan tetap membaik akhir tahun ini. Hal itu didukung oleh tingkat inflasi yang rendah sehingga potensi kenaikan suku bunga acuan tergolong rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×