Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi dalam negeri dinilai masih rawan terkoreksi dalam jangka pendek, mengingat masih banyaknya sentimen negatif dari eksternal. Alhasil, kinerja reksadana pendapatan tetap diperkirakan baru akan benar-benar bangkit jelang akhir tahun 2018.
Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menjelaskan, di tengah ketidakpastian pasar obligasi yang terjadi belakangan ini, manajer investasi sebenarnya tetap memiliki peluang dengan membeli Surat Utang Negara (SUN) bertenor panjang sebagai aset portofolio produk reksadana pendapatan tetap. Apalagi, SUN bertenor panjang memiliki yield yang tergolong tinggi.
Hanya saja, dalam jangka pendek upaya tersebut kemungkinan tidak akan langsung membuat kinerja reksadana pendapatan tetap melesat. Pasalnya, harga SUN bertenor panjang berpotensi terkoreksi cukup dalam ketika pasar obligasi tidak stabil.
Itu sebabnya, efek positif pembelian SUN bertenor panjang kemungkinan baru akan dirasakan oleh manajer investasi dalam waktu enam bulan ke depan. “Mungkin dampaknya akan terlihat di kuartal empat nanti,” katanya, Jumat (22/6).
Wawan yakin, seiring dengan dampak positif yang diberikan oleh SUN bertenor panjang, kinerja reksadana pendapatan tetap berpeluang meningkat dalam jangka panjang. “Kinerja rata-rata reksadana pendapatan tetap masih bisa mencapai kisaran 6%-7% di akhir tahun nanti,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News