kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,31   14,00   1.54%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Reksadana Pendapatan Paling Jeblok di Bulan Oktober 2022


Selasa, 01 November 2022 / 21:49 WIB
Kinerja Reksadana Pendapatan Paling Jeblok di Bulan Oktober 2022
ILUSTRASI. Reksadana pendapatan tetap yang tercermin dari Infovesta 90 Fixed Income Fund Index turun 0,22% secara bulanan.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana pendapatan tetap masih tertekan pada bulan Oktober 2022. Berdasarkan data dari Infovesta Utama, kinerja reksadana pendapatan tetap yang tercermin dari Infovesta 90 Fixed Income Fund Index turun 0,22% secara bulanan.

Sementara reksadana jenis lain mencatat kenaikan return di bulan lalu. Reksadana saham yang kinerjanya terlihat dari Infovesta 90 Equity Fund Index dan naik 1,87% pada bulan Oktober. Reksadana campuran naik 0,70% pada bulan lalu. Sedangkan reksadana pasar uang menguat 0,23% pada Oktober.

Kinerja reksadana pendapatan pun juga paling jeblok jika dihitung sejak awal tahun. Reksadana pendapatan tetap turun 0,36% sejak awal tahun. Sementara reksadana saham menguat 4,15% pada periode yang sama. Reksadana campuran dan pasar uang menguat masing-masing 2,66% dan 2,16%.

Baca Juga: Selisih Yield Kian Menipis, Investor Asing Pilih Keluar dari Obligasi Domestik

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan kinerja portofolio investasi turun terutama pada obligasi. "Penurunan lebih tinggi hanya pada fixed income yang masih negatif oleh naiknya suku bunga," kata Wawan kepada Kontan.co.id, Selasa,(1/11). 

Sementara kinerja portofolio investasi yang memberikan imbal hasil yang lebih tinggi hanya pada saham yang terus menguat karena diuntungkan oleh kenaikan suku bunga. 

"Saham oleh recovery pada bursa IHSG, karena naiknya suku bunga memberikan kepastian, di sisi lain kinerja laporan keuangan dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2022 juga menjadi booster," kata Wawan. 

Baca Juga: Reksadana Saham Syariah Menuai Berkah, Simak Produk Paling Moncer!

Menurut Wawan reksadana akan terus tumbuh seiring juga jumlah investor yang bertambah. Dia menilai, reksadana saham akan paling menarik di tahun ini. 

Sentimen positif berasal dari aktivitas ekonomi masyarakat masih meningkat, pertumbuhan ekonomi, tingginya harga komoditas dan kinerja keuangan kuartal ketiga 2022 yang baik. Sementara sentimen negatif berasal dari pelemahan kurs rupiah dan inflasi yang meningkat.

"Hingga akhir tahun rata-rata return reksadana saham diproyeksikan sekitar 7%-8%, reksadana pendapatan tetap 1%, reksadana campuran 4% dan reksadana pasar uang 3%" ujar Wawan. 

Dengan kondisi saat ini, Wawan menyarankan untuk para investor dapat memilih tenor jangka menengah dengan time frame hingga 3 tahun bisa melakukan diversifikasi seperti, 40% saham, 40% obligasi, dan 20% pasar uang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×