kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja reksadana Panin Dana Infrastruktur tumbuh 8,66% di Januari 2019


Rabu, 27 Februari 2019 / 20:52 WIB
Kinerja reksadana Panin Dana Infrastruktur tumbuh 8,66% di Januari 2019


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbaikan sejumlah sektor saham berpengaruh signifikan terhadap kinerja reksadana Panin Dana Infrastruktur Bertumbuh di awal tahun 2019. Berdasarkan data Infovesta Utama, kinerja Panin Dana Infrastruktur Bertumbuh naik 8,66% sepanjang Januari 2019 lalu.

Kinerja ini lebih baik ketimbang kinerja rata-rata reksadana saham yang tercermin di Infovesta Equity Fund Index sebesar 3,56%. Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, kinerja positif yang ditunjukkan Panin Dana Infrastruktur Bertumbuh tak lepas dari pemilihan sektor saham yang tepat.

Bila merujuk pada fund fact sheet bulan Januari 2019, saham dari sektor keuangan mendominasi dalam portofolio reksadana ini dengan porsi 32%. Kemudian diikuti saham dari sektor pertambangan sebesar 12,9%.

Rudiyanto menilai, kinerja saham-saham sektor keuangan cukup memuaskan pada awal tahun ini. Hal tersebut terbukti dari pertumbuhan kinerja indeks saham sektor keuangan yang tumbuh 6,04% di Januari 2019 lalu. “Beberapa bank yang sudah mengeluarkan laporan keuangan juga mencetak pertumbuhan laba secara signifikan,” ungkapnya, Jumat pekan lalu (22/2).

Ini setali tiga uang dengan indeks saham sektor pertambangan. Sepanjang Januari 2019, indeks saham sektor ini tumbuh 8,25%. Saham-saham pertambangan dianggap cukup mumpuni lantaran masih diuntungkan kenaikan sejumlah harga komoditas. Alhasil, kinerja keuangan emiten di sektor tersebut berpotensi positif pada tahun ini.

Rudiyanto menjelaskan, pada dasarnya reksadana Panin Dana Infrastruktur Bertumbuh mengutamakan investasi pada saham-saham yang berkaitan dengan infrastruktur, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam hal ini, pihak Panin Asset Management dapat mengandalkan saham-saham dari emiten yang kegiatan bisnisnya dapat menguntungkan sektor infrastruktur. Sebaliknya, reksadana ini juga bisa menjadikan saham-saham yang kinerjanya positif berkat pembangunan infrastruktur.

“Ketika kinerja sektor keuangan positif, pembiayaan untuk proyek infrastruktur akan berjalan lancar,” sebut Rudiyanto.

Selain itu, reksadana yang diluncurkan pada 2016 tersebut juga berupaya mengombinasikan saham-saham berkapitalisasi kecil hingga menengah serta saham-saham berkapitalisasi besar.

Saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah biasanya punya pertumbuhan kinerja yang cukup masif, sehingga dapat diandalkan untuk mendongkrak kinerja reksadana Panin Dana Infrastruktur Bertumbuh. “Kami yakin di tahun ini kinerja beberapa saham small-mid cap bisa tumbuh lebih signifikan daripada saham big cap,” ujar Rudiyanto.

Di sisi lain, saham-saham berkapitalisasi besar dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas reksadana tersebut.

Sebagai catatan, terdapat 10 saham dengan porsi besar yang terdapat dalam portofolio Panin Dana Infrastruktur Bertumbuh. Di antaranya ASII, BBCA, BMRI, BBNI, BBRI, BUMI, PNLF, TLKM, TINS, dan UNVR.

Rudiyanto pun berharap kinerja Panin Dana Infrastruktur Bertumbuh masih bisa meningkat minimal menyamai capaian kinerja IHSG di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×