Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suku bunga acuan Bank Indonesia 7 day repo rate yang bertahan di 6% memberi sentimen positif pada kinerja reksadana yang memiliki aset di pasar obligasi, yatu salah satunya reksadana campuran. Apalagi, di semester II 2019 potensi suku bunga turun mungkin terjadi.
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto memproyeksikan suku bunga perluang cukup besar untuk turun satu kali di tahun ini. "Walaupun, suku bunga tidak turun tetapi pelaku pasar sudah mengeskpektasikan suku bunga turun hal ini seharusnya tetap menjadi sentimen positif bagi obligasi dan reksadana yang memegang aset obligasi akan memiliki prospek yang cerah hingga akhir tahun," kata Rudiyanto, Senin (25/2).
Kemungkinan suku bunga BI turun, Rudiyanto menjelaskan bisa terjadi bila nilai tukar rupiah terhadap dollar AS stabil. Faktor lain yang mendukung dan paling penting adalah kenaikan tingkat suku bunga di AS sudah mereda.
Suku bunga BI yang sedang bersahabat ini membuat Rudiyanto optimistis pertumbuhan kinerja reksadana campuran bisa lebih dari 10% hingga akhir tahun.
"Return 8%-10% sangat mungkin terjadi pada reksadana pendapatan tetap, sedangkan kinerja reksadana campuran bisa di atas itu, karena ada bobot sahamnya," kata Rudiyanto. Adanya ekspektasi pasar akan turunnya suku bunga di tahun ini juga memberi dampak postif pada pasar saham yang juga menjadi aset di reksadana campuran.
Rudiyanto mengatakan dengan kondisi suku bunga yang berpotensi turun, Panin AM berusaha memperpanjang tenor obligasi pemerintah atau mengubah bobot obligasi dari obligasi korporasi ke obligasi pemerintah.
Sementara, Dandi Hidayat Natanagara, Fund Manager PT Phillip Asset Management memproyeksikan dalam satu tahun ke depan kinerja reksadana campuran bisa mencapai 8,13% hingga 9,03%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News