kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.897.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.290   90,00   0,56%
  • IDX 7.863   -35,43   -0,45%
  • KOMPAS100 1.108   -2,58   -0,23%
  • LQ45 815   -5,83   -0,71%
  • ISSI 266   0,14   0,05%
  • IDX30 422   -2,47   -0,58%
  • IDXHIDIV20 487   -0,56   -0,11%
  • IDX80 123   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 129   2,56   2,02%
  • IDXQ30 136   -0,45   -0,33%

Kinerja Mitra Keluarga (MIKA) Positif Semester I-2025, Simak Rekomendasi Sahamnya


Selasa, 19 Agustus 2025 / 17:18 WIB
Kinerja Mitra Keluarga (MIKA) Positif Semester I-2025, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Analis memberikan rekomendasi saham untuk Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) usai cetak kinerja positif di semester I-2025


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) meraih kinerja positif di semester I 2025. Analis memandang emiten rumah sakit ini punya peluang melanjutkan kinerja positif di semester II.

Melansir laporan keuangannya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/7), MIKA membukukan laba bersih sebesar Rp 683,63 miliar, meningkat 5,98% secara tahunan (YoY) dari semester I tahun sebelumnya Rp 645,04 miliar.

Seiring dengan itu, pendapatan MIKA juga ikut tumbuh 4,52% YoY dari Rp 2,45 triliun menjadi Rp 2,56 triliun.

Hal ini berkat kenaikan pada seluruh segmen, yakni segmen rawat inap dan rawat jalan. Pendapatan dari rawat inap naik dari Rp 1,68 triliun ke Rp 1,74 triliun, begitu pun rawat jalan dari Rp 772,02 miliar ke Rp 820,87 miliar.

Baca Juga: Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) Optimistis Tutup Tahun 2025 dengan Hasil Positif

Head of Investor Relations MIKA Aditya Widjaja menerangkan, pertumbuhan pendapatan ini merupakan buah dari ekspansi layanan yang masif.

“Mitra Keluarga cukup agresif dalam meningkatkan kompleksitas layanan melalui pembukaan layanan unggulan/center of excellence (COE) baru dan juga investasi di teknologi medis terkini,” jelas Aditya kepada Kontan, Senin (11/8/2025).

Layanan tersebut antara lain Heart & Vascular Center, yang saat ini telah dilengkapi dengan CT Somatom Force 1152 Slices yang merupakan teknologi CT scan tercanggih untuk pencitraan jantung dan pembuluh darah. MIKA juga mengembangkan layanan Minimal Invasive Cardiac Surgery (MICS), yakni operasi bypass dengan sayatan kecil tanpa memotong tulang dada.

Selain itu, ada layanan Brain & Spine Center yang telah dilengkapi dengan Cathlab Bi-Plane. Teknologi ini memungkinkan pembedahan saraf minimal invasif dengan tingkat akurasi dan presisi tinggi.

“Orthopedic Center kami juga sudah mulai beralih menggunakan Robotic Surgical Assistant, di mana dengan menggabungkan dunia robotik dan medis memungkinkan para dokter bedah ortopedi kami untuk melakukan operasi yang lebih minimal invasif dan juga presisi,” urai Aditya.

MIKA juga telah membuka rumah sakit ke-31 di Cirebon pada Juni 2025 lalu, yakni RS Sumber Kasih Lemahabang. 

Ke depan, MIKA tengah menyiapkan pembukaan RS ke-32 di wilayah Jawa Timur yang diharapkan rampung pada bulan November 2025. Aditya juga menyebut, ada dua pembangunan RS baru yang direncanakan beroperasi pada tahun 2026.

Untuk mendukung ekspansi ini, MIKA telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) maksimal Rp 1 triliun tahun ini. Hingga Juni 2025, capex itu sudah terserap Rp 359 miliar.

Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) yang Jaga Pendapatan

Untuk itu, MIKA optimistis bisa mencapai pertumbuhan high single digit di akhir tahun 2025 melalui kontribusi layanan unggulan dan peningkatan kunjungan pasien.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan menilai, kenaikan laba bersih MIKA mencerminkan ketahanan operasional, kendati volume layanan sedikit menurun.

Penurunan kontribusi dari pasien BPJS menurutnya jadi sinyal positif karena menunjukkan keberhasilan MIKA dalam memperkuat segmen privat yang bermargin lebih tinggi.

“Untuk prospek ke depan, saya menilai cukup positif. MIKA tengah gencar melakukan ekspansi rumah sakit dan layanan kesehatan yang akan memperkuat pertumbuhan pendapatan,” terang Ekky.

Selain itu, efisiensi biaya obat dan suplai medis mendorong gross margin MIKA naik ke 54,2% serta EBITDA margin ke 37,9%.

Kebijakan kesehatan pemerintah pada layanan BPJS juga kata Ekky dapat mendorong migrasi pasien ke layanan top tier yang ditawarkan rumah sakit.

Faktor eksternal seperti rupiah terhadap dolar AS yang relatif stabil pun bisa menekan risiko biaya bahan baku yang diperlukan MIKA ke depan.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta sepakat, kenaikan pendapatan dari segmen rawat inap dan rawat jalan menjadi katalis positif bagi kinerja MIKA di semester II.

Di kuartal l lalu saja, Nafan menyebut, kinerja MIKA cukup baik. “Apalagi, pertumbuhan ekonomi kita kan stabil yang tentunya sektor kesehatan juga akan ikut bagus,” jelas Nafan.

Hal ini juga ditambah dengan tren kesehatan yang meningkat sehingga masyarakat cenderung mulai tertarik pada layanan preventif, bukan hanya kuratif, yang ditawarkan emiten rumah sakit seperti MIKA.

 

Dengan berbagai sentimen tersebut, Nafan masih mempertahankan wait and see terhadap saham MIKA, sementara Ekky merekomendasikan buy atau overweight dengan target harga di kisaran Rp 2.900–3.000 dalam jangka menengah. 

Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, pergerakan saham MIKA masih cenderung downtrend dan disertai adanya tekanan jual. Indikator MACD pun kata dia masih bergerak mendatar di area negatif. 

Namun, indikator Stochastic menurutnya berpeluang goldencross di area netral sehingga dia merekomendasikan trading buy saham MIKA dengan support Rp 2.360 dan resistance Rp 2.470. Target harga yang disarankan ada di rentang Rp 2.500-2.530.

Selanjutnya: OJK Susun Aturan Usaha Perasuransian Berdasarkan KPPE, Begini Kata Tokio Marine

Menarik Dibaca: Hujan Lebat Turun Merata, Ini Peringatan Dini Cuaca Besok (20/8) di Jabodetabek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×