Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk (AKSI) optimistis pendapatan di tahun 2022 berpotensi mendekati target Rp 510 miliar. AKSI mencatatkan pendapatan Rp 360,87 miliar hingga September 2022. Pendapatan AKSI turun turun 2,43% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 369,87 miliar.
Direktur Independen AKSI Willam mengungkapkan, kinerja Mineral Sumberdaya Mandiri banyak mengandalkan entitas anak usaha yaitu PT Rezki Batulicin Transport yang bergerak di bidang investasi.
"Kegiatan usaha Rezki Batulicin menjalankan usaha-usaha di bidang transportasi pengangkutan yang meliputi pengangkutan barang, container, tracking trailer, pertambangan dan perminyakan, serta transportasi hasil perkebunan," ujar William dalam paparan publik virtual, Jumat (23/12).
Selain menjalankan usaha transportasi barang, Rezki Batulicin juga menjalankan usaha angkutan darat termasuk angkutan untuk barang maupun penumpang, ekspedisi dan pergudangan. Rezki Batulicin memiliki enam unit Scania, 59 unit dump truck/engkel, dua unit water tank, 20 unit Volvo Double Trailer, 10 unit Foso, 30 unit Hino Ranger dan 15 unit Volvo FMX 440.
Baca Juga: Pebisnis Ramai-ramai Masuk Bisnis Batubara
Menurut William sejak memasuki tahun 2022 Mineral Sumberdaya Mandiri memiliki keyakinan dan optimisme kinerja akan lebih baik daripada tahun sebelumnya.
"Pandemi Covid-19 sudah terkendali dari hasil program vaksinasi, sehingga diharapkan dapat menekan penyebaran Covid-19. Hal ini tentu akan memberikan pengaruh yang baik bagi sektor ekonomi nasional dan internasional," ujar dia.
William optimistis realisasi kinerja akan mendekati target 2022. Sedangkan kinerja 2023 akan lebih baik daripada tahun ini.
"Kami pastikan untuk proyeksi di tahun 2022, kami tutup dengan pencapaian yang mendekati, termasuk proyeksi laba bersih Rp 25 miliar," tutur dia.
Baca Juga: Resesi Ekonomi Mengancam, Cermati Proyeksi Harga Komoditas Tahun 2023
William belum mau menyebut besaran target dan laba bersih tahun depan karena masih dalam pembahasan internal. Yang pasti, AKSI akan tetap mengoptimalkan kegiatan anak usaha yaitu layanan pengangkutan untuk tahun depan.
William pun belum bisa merincikan lebih jauh untuk alokasi belanja modal alias capital expenditure untuk tahun depan.
"Masih dalam diskusi internal, dan belum ada rencana belanja untuk di tahun depan dan belum ada aksi korporasi dalam waktu dekat," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News