Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kebijakan pemerintah mendorong industri farmasi dalam negeri bakal berdampak positif bagi kinerja tiga emiten rumah sakit. Namun PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) dan PT Sarana Mediatama Metropolitan Tbk (SAME) juga perlu menata diri dan mempertahankan kredibilitas mereka.
Kasus yang paling sering mengganggu kinerja emiten rumah sakit adalah malapraktik. Lihat saja bagaimana kinerja SAME sebagai induk RS Omni Internasional sempat melempem karena dugaan malapraktik.
Terbaru, MIKA yang digugat Rp 300 miliar akibat dugaan serupa. "Nilai gugatan tersebut memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional dan kinerja perseroan, terutama dari segi keuangan," ujar Joyce V Handajani, Direktur MIKA dalam keterbukaan, Selasa (12/4).
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menjelaskan, sebagai usaha penyedia jasa jasa, rumah sakit harus mengutamakan servis kepada masyarakat. Apa yang menimpa MIKA sebenarnya berkaitan dengan pemilihan sumber daya manusia. Ini bisa berdampak, jadi seharusnya ada tindakan preventif.
"Jangan karena ulah SDM yang kurang bagus membuat kinerja terlihat jelek," ujar William.
Selain kredibilitas, emiten rumah sakit berkaitan dengan ekspansi. Dari ketiga emiten tersebut, SILO dan MIKA merupakan yang terdepan dalam ekspansi. Namun dengan adanya kasus tersebut, sedikit banyak akan mengganggu kinerja MIKA.
Analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi mengatakan, apa yang menimpa MIKA tidak akan berdampak besar terhadap kinerja emiten saham ini. Saat ini perusahaan tersebut masih memiliki prospek yang cukup baik.
"Kasus itu secara finansial tidak pengaruh banyak, tetapi nama baik MIKA bisa tercemar," katanya.
Bahkan tahun ini, rerata emiten rumah sakit masih dapat tumbuh antara 10%-20%. Ini ditopang ekspansi pembangunan rumah sakit, peralatan rumah sakit yang lebih modern dan juga faktor kesadaran masyarakat untuk berobat sudah mulai tumbuh.
Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa, bisa jadi pangsa pasar yang sangat besar bagi emiten rumahsakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News