Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan hingga kuartal III-2019 lalu. Ini terbukti dari nilai pendapatannya yang turun 1,94% (yoy) menjadi US$ 752,16 juta hingga kuartal ketiga silam. Bersamaan dengan itu, laba bersih perusahaan tambang ini tergerus 52,79% (yoy) menjadi US$ 45,53 juta.
Sekretaris Perusahaan GEMS Sudin Sudirman tidak memungkiri bahwa penurunan harga jual batubara cukup berdampak terhadap capaian kinerja perusahaan. Di sisi lain, dia menyebut, penurunan pendapatan GEMS yang relatif rendah karena kompensasi atas naiknya volume produksi batubara milik perusahaan. Per akhir kuartal ketiga, produksi batubara GEMS telah mencapai 20,7 juta ton atau tumbuh 29,5% (yoy) dibandingkan tahun lalu.
Golden Energy masih mempertahankan target produksi batubara hingga 30 juta ton di akhir tahun ini, terlepas dari kondisi harga komoditas tersebut. “Dengan target sebesar 10 juta ton di kuartal keempat, kami optimistis target 30 juta ton di tahun ini dapat tercapai,” imbuh dia, Rabu (20/11).
Baca Juga: Soal potensi delisting emiten, ini kata Bursa Efek Indonesia
GEMS juga berupaya memperkuat kinerja ekspornya yang notabene berkontribusi besar terhadap pendapatan perusahaan secara keseluruhan. Jika ditelusuri, penjualan batubara GEMS ke pasar ekspor tercatat sebesar US$ 494,08 juta di kuartal tiga lalu atau turun 4,35% (yoy).
Sudin mengatakan, saat ini negara yang menjadi tujuan utama ekspor produk batubara GEMS adalah China, India, serta beberapa negara lain seperti Korea, Kamboja, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. “Kami berkomitmen memenuhi kontrak-kontrak penjualan ekspor, sehingga target tetap tercapai meskipun harga batubara sedang melemah,” papar dia.
Lantas, Golden Energy berusaha terus melanjutkan perdagangan batubara dengan pelanggan existing sembari mulai mencari negara-negara tujuan ekspor lain yang memiliki potensi pasar yang besar.
Baca Juga: Perluas pasar, Golden Energy membidik kenaikan produksi batubara 20%-25% tahun depan
Lebih lanjut, GEMS juga tetap memperhatikan pasar domestik. Apalagi, di kuartal tiga lalu penjualan batubara emiten tambang Grup Sinarmas ini di pasar domestik meningkat 3,04% (yoy) menjadi US$ 258,08 juta.
Sudin menyebut, pertumbuhan pendapatan di dalam negeri terbantu oleh peningkatan penjualan batubara kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Dia mengaku, pihaknya telah memenuhi kuota domestic market obligation (DMO) batubara hingga 32% di kuartal tiga kemarin.
Walau demikian, GEMS tak ingin terlalu bergantung pada PLN. Perusahaan ini juga berusaha meningkatkan hubungan perdagangan dengan perusahaan-perusahaan lain yang membutuhkan suplai batubara, termasuk untuk kebutuhan pembangkit listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News