Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sektor komoditas dan kontruksi membukukan kinerja gemilang di awal tahun ini. Hal ini terlihat dari laporan kinerja kuartal I-2018 di mana beberapa emiten sektor tersebut membukukan lompatan laba dan pendapatan hingga ratusan persen.
Sebut saja PT Aneka Tambang (ANTM) mencatatkan lonjakan pendapatan sebanyak 247,19% dari Rp 1,65 triliun pada kuartal I-2017 menjadi Rp 5,73 triliun kuartal I-2018. Sedangkan untuk laba, ANTM membukukan kenaikan hingga 3.608,58% menjadi Rp 245,68 miliar dari Rp 6,63 miliar.
Sektor komoditas lainnya yang juga mencatatkan kinerja positif adalah PT Indika Energy (INDY) dengan mencatatkan kenaikan pendapatan sebanyak 264,56% pada kuartal I-2018 menjadi US$ 809,03 juta dibandingkan periode yang sama tahun US$ 222,53 juta. Hal ini diikuti kenaikan laba perusahaan sebanyak 160,96% dari US$ 22,62 juta menjadi US$ 59,03 juta di kuartal I-2018.
Sedangkan dari sektor kontruksi, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) catatkan kenaikan laba sebesar 160,32% dan pendapatan naik 88,47%. Kenaikan kinerja tersebut diikuti laporan keuangan PT Waskita Karya (WSKT) yang membukukan laba naik sebesar 313,44% dan pendapatan sebanyak 73,58% pada kuartal I-2018.
Senior Analis Paramitra Alfa Sekurtias William Siregar mengatakan, peningkatan kinerja dua sektor tersebut berpotensi berlanjut hingga ke tahun depan. Selain tren kenaikan harga komoditas salah satunya batubara di pasar global, tahun politik turut mendorong kinerja beberapa emiten terus tumbuh hingga 2019.
William menjelaskan, peningkatan laba dan pendapatan ANTM didukung tren kenaikan harga emas, serta eksplorasi yang tinggi. Sedangkan, tahun politik dan persiapan penyelenggaraan Asean Games membuat kinerja sektor kontruksi bakal melaju pesat.
"Ini tahun politik dan beberapa proyek sedang dikebut pemerintah. Sehingga, tahun ini dan tahun depan akan ada beberapa proyek yang selesai pengerjaannya bahkan sudah dibayarkan, sehingga berdampak positif bagi pendapatan emiten konstruksi," ungkapnya kepada Kontan.co.id di Jakarta, Selasa (1/5).
Bahkan, menurut William, berdasarkan tren, selama tahun politik, sektor kontruksi bisa mencatatkan peningkatan laba dan pendapatan hingga ratusan persen. "Untuk BUMN (sektor konstruksi), polanya bisa naik ratusan persen return-nya dalam satu tahun," jelasnya.
Sedangkan untuk sektor konsumsi, ia agak pesimistis kinerja emiten akan positif sepanjang 2018. Ini lantaran, rata-rata laporan keuangan emiten konsumsi dan ritel di kuartal I-2018 cenderung tertekan.
"Artinya belum ada pola yang meyakinkan, jadi saya cenderung masih netral dengan sektor konsumsi dan ritel," kata William.
Di luar, sektor konstruksi dan komoditas, William melihat ada kecenderungan sektor otomotif akan mengikuti peningkatan. Khususnya sektor otomotif untuk alat berat, sedangkan untuk emiten otomotif kendaraan umum pangsa pasarnya justru mengalami penurunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News