kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja JII lebih baik dari IHSG pekan lalu, ini sektor-sektor pendongkraknya


Kamis, 25 Oktober 2018 / 05:13 WIB
Kinerja JII lebih baik dari IHSG pekan lalu, ini sektor-sektor pendongkraknya


Reporter: Anna Maria Anggita Risang | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Syariah di pasar modal Indonesia indentik dengan Indeks Jakarta Islamic Index (JII). Dalam sepekan terakhir, JII sempat mencetak kinerja yang lebih baik ketimbang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Data yang dihimpun RTI menunjukkan, selama sepekan dari Senin (15/10) hingga Senin (22/10), JII mencatatkan kenaikan 2,12%. Sedangkan IHSG hanya mampu mengalami kenaikan sebesar 1,98%.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji menyatakan, melemahnya IHSG terhadap JII dibayangi oleh berbagai sentimen eksternal. Di antaranya penantian kenaikan suku bunga oleh The Fed dan faktor perang dagang. Selain itu, sentimen dari kasus pembunuhan jurnalis Washingoton Post, Jamal Khasoggi juga telah membuat hubungan Amerika dengan Arab Saudi merenggang.

Faktor eksternal tersebut mempengaruhi kinerja saham-saham big caps dan small caps di IHSG yang terdiri dari ratusan emiten.

Sedangkan anggota JII yang terdiri dari 30 emiten, menurutnya, tidak akan terlalu terpukul atas sentimen eksternal seperti yang dialami oleh IHSG.

Selain itu, menurut Nafan, emiten-emiten yang baru saja melantai di BEI belum ada yang menjadi anggota JII, sehingga tidak akan banyak memberikan pengaruh. Saham yang baru saja IPO ini akan lebih memberi dampak pada IHSG.

Nafan menambahkan, penggerak JII berasal dari beberapa sektor. Misalnya, untuk sektor manufaktur dan industri penggeraknya adalah ASII. Dari sektor infrastruktur dan komunikasi ada TLKM. Sedangkan dari sektor tambang ada PGAS.

Untuk ASII, Nafan bilang emiten ini telah mencetak penjualan mobil LCGC yang telah membuat penjualan emiten lain menjadi stagnan bahkan tertekan.

Adapun TLKM, menurutnya, memiliki kinerja yang positif dan diharapkan dari sisi laba bersih di laporan keuangan kuartal III-2018 akan naik.

PGAS secara teknikal memiliki tren naik, juga dengan peningkatan distribusi volume gas.

Namun dalam tiga hari terakhir JII mencatatkan kinerja yang lebih rendah ketimbang IHSG. Menurut Nafan, hal tersebut wajar lantaran saham-saham JII tersengat sentimen negatif dari eksternal.

Untuk prospek indeks di akhir tahun, Nafan memproyeksikan JII akan naik ke level 660, dilihat dari pergerakan harian yang cenderung konsolidasi.

Nafan menyarankan beberapa emiten penghuni JII dengan target harga jangka menengah yang patut dilirik, di antaranya PGAS Rp 2.450, SMGR Rp 10.000, ASII Rp 7.580 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×