kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja INKP dan TKIM kurang memuaskan


Sabtu, 06 Agustus 2011 / 08:45 WIB
Alice bersaing di daftar drama Korea rating tertinggi minggu keempat Oktober 2020.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Kinerja dua emiten anak usaha Grup Sinarmas yaitu PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) kurang memuaskan. TKIM misalnya, sepanjang semester I-2011, memang mencatatkan penjualan bersih sebesar US$ 721,09 juta, tumbuh 4,77% dibandingkan semester I-2010 yaitu US$ 688,29 juta.

Masalahnya, kenaikan itu tergerus oleh beban pokok penjualan yang naik 6,76% menjadi US$ 586,93 juta dari semester I-2010 yang sebesar US$ 549,75. Imbasnya, laba bersih perseroan ikut tergerus. Pada enam bulan pertama tahun lalu, Perseroan masih bisa membukukan laba bersih US$ 74,41 juta. Namun, pada semester I tahun ini, perseroan hanya mampu mencetak laba bersih sebesar US$ 40,60 juta.

Tidak hanya itu, jumlah kewajiban juga bertambah besar. Pada semester I-2010, kewajiban TKIM masih sebesar US$ 1,65 miliar. Namun, pada semester I-2011, jumlah itu naik 3,62% menjadi US$ 1,71 miliar. Kenaikan itu banyak disebabkan oleh bertambahnya pos pinjaman bank jangka pendek. Pada 6 bulan pertama 2011, jumlah pinjaman bank TKIM tercatat sebesar US$ 158,03 juta, bertambah 49,08% dari pinjaman semester I-2010 yang tercatat US$ 106 juta.

Kinerja INKP lebih buruk ketimbang saudaranya itu. Berdasarkan laporan keuangan yang dikirimkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang semester I-2011, emiten itu mencatat rugi bersih sebesar US$ 14,77 juta. Padahal, pada enam bulan pertama tahun lalu, Perseroan masih mencatat laba bersih sebesar US$ 91,01 juta.

Kondisi seperti itu juga banyak disebabkan oleh bertambahnya beban pokok penjualan. Pada semester I-2011, perseroan menanggung beban pokok penjualan sebesar US$ 1,13 miliar, naik 14,23% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar US$ 993,04 juta. Kenaikan beban penjualan itu menggerus catatan penjualan bersih perseroan yang sebenarnya naik 8,05% menjadi US$ 1,34 miliar dari semester I-2010 yang US$ 1,24 miliar.

Sayangnya, Sekretaris Perusahaan dua emiten itu, Agustian R. Partawidjaja tidak bersedia memberikan penjelasan berkenaan kinerja Perseroan sepanjang semester I-2011 kemarin. "Sorry, masih rapat," ujarnya dalam pesan singkat kepada KONTAN, Jumat (5/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×