kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja GOTO Diprediksi Tumbuh, Cek Rekomendasi Sahamnya Berikut Ini


Rabu, 10 Agustus 2022 / 18:52 WIB
Kinerja GOTO Diprediksi Tumbuh, Cek Rekomendasi Sahamnya Berikut Ini
ILUSTRASI. Rekomendasi saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO)


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tokopedia mulai mengenakan biaya aplikasi sebesar Rp 1.000 untuk setiap transaksi. E-commerce milik emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) ini telah menerapkan kebijakan tersebut sejak 3 Agustus 2022.

Dalam catatan Kontan.co.id, Head of External Communications Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya mengatakan, pengenaan biaya tersebut sebagai upaya Tokopedia untuk meningkatkan kualitas pengalaman pengguna. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan biaya jasa aplikasi sebesar Rp 1.000 per 3 Agustus 2022 untuk setiap transaksi produk fisik melalui situs maupun aplikasi Tokopedia.

Lebih lanjut ia bilang, biaya layanan dikenakan untuk setiap transaksi yang menggunakan metode pembayaran instan. Yakni melalui KlikBCA, BCA Klikpay, BRImo, CIMB Clicks, Jenius Pay, JakOne, LinkAja, Direct Debit BRI, OneKlik, Direct Debit Mandiri, dan OCTO Cash by CIMB Niaga.

Selain itu, tarif ojek online juga akan naik sehubungan dengan keputusan Kementerian Perhubungan. Hal tersebut tertuang di Keputusan Menteri (KM) Perhubungan Nomor 564 tahun 2022 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat yang Dilakukan dengan Aplikasi.

Baca Juga: Menakar Prospek Saham Indeks LQ45 pada Paruh Kedua 2022

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo mengatakan, adanya tambahan biaya transaksi Tokopedia bisa menjadi bukti nyata bahwa GOTO saat ini sudah fokus meningkatkan performa perusahaannya.

"Hal ini berpotensi dapat meningkatkan keuntungan perusahaan mengingat biaya tersebut bisa menjadi tambahan pendapatan untuk GOTO," ujarnya pada Kontan, Rabu (10/8).

Ke depannya, William bilang proses bisnis GOTO berpotensi tumbuh sejalan dengan pemulihan ekonomi Indonesia, seperti diketahui ekonomi Indonesia tumbuh 5,44% di kuartal II-2022.

"GDP Indonesia yang tetap tinggi di atas 5% yang bisa menjadi pendorong kenaikan transaksi di GOTO," tambahnya.

 

Di lain sisi, sentimen negatif untuk GOTO yakni semakin tidak stabilnya kondisi perekonomian global yang mengancam stabilitas ekonomi Indonesia.

William memberikan rekomendasi buy on weakness saham GOTO dengan support di Rp 270 dan target harga di Rp 310- Rp 330.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×