kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja emiten tambang BUMN diproyeksi membaik tahun ini, simak rekomendasi sahamnya


Kamis, 18 Maret 2021 / 07:15 WIB
Kinerja emiten tambang BUMN diproyeksi membaik tahun ini, simak rekomendasi sahamnya


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek kinerja tiga emiten di bawah holding pertambangan MIND ID, yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) diyakini membaik tahun ini.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri menyebut, harga batubara yang solid akan meningkatkan pendapatan PTBA pada tahun ini. BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan harga jual rerata atau average selling price (ASP) batubara yang lebih baik pada kuartal pertama ini.

Hal ini karena harga batubara mulai meningkat pada kuartal keempat 2020, dan PTBA mengindikasikan harga batubara tetap solid pada kuartal pertama 2021. 

Membaiknya ASP pada kuartal ini diyakini akan semakin meningkatkan ASP batubara pada kuartal kedua 2021, karena batubara yang dijual ke PLN didasarkan pada harga batubara acuan (HBA) kuartal sebelumnya.

Prospek PTBA juga dinilai menarik karena diversifikasi bisnisnya ke pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang dan gasifikasi batubara yang akan meningkatkan produksi batubara PTBA.  “Batubara akan dipasok oleh perusahaan (PTBA) untuk kedua proyek tersebut,” tulis Stefanus dalam riset, Senin (15/3).

Baca Juga: Rekap kinerja emiten tambang BUMN: ANTM dan PTBA raup laba, TINS masih merugi

Untuk PT Timah Tbk (TINS), Stefanus memperkirakan laba (earnings) TINS akan meningkat pada tahun 2021 dengan adanya ekspektasi penurunan utang  untuk mengurangi biaya bunga. Stefanus menyebut, net gearing TINS menurun menjadi 1,22 kali pada tahun 2020 dari 1,81 kali pada 2019.  BRI Danareksa memperkirakan net gearing TINS akan menurun menjadi 1,2 kali pada tahun ini.

Selain itu, prospek TINS juga didorong oleh harga timah yang akhir-akhir ini menguat bersama dengan ekspektasi volume penjualan timah TINS mencapai 55 ribu ton untuk tahun ini.

Stefanus mempertahankan rekomendasi beli saham PTBA dengan target harga Rp3.600 dan mempertahankan rekomendasi hold saham TINS dengan target harga Rp 1.600.

Sementara itu, Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Maryoki Pajri Alhusnah menilai, secara jangka panjang, saham PTBA lebih menarik diantara ketiganya. Selain karena harganya yang masih cukup murah, naiknya harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) batubara dibanding tahun lalu akan memicu kinerja Bukit Asam untuk meningkat.

Maryoki menyematkan rekomendasi overweight saham PTBA dengan target harga Rp 3.030. Sementara dia merekomendasikan jual ANTM dengan target harga di Rp1.480 sebab harga ANTM saat ini sudah terlampau mahal.

Sebagai gambaran, laba bersih ANTM melesat 492,87% menjadi Rp 1,15 triliun. Namun pendapatan ANTM turun 16,34% menjadi Rp 27,32 triliun sepanjang tahun lalu.

Maryoki memang belum bisa memberi proyeksi detail terkait kinerja ANTM ke depan. Namun  menurut dia, kinerja ANTM akan cenderung membaik dari tahun lalu yang didorong pemulihan ekonomi yang sedang berjalan.

Selanjutnya: Simak rekomendasi saham emiten batubara saat harga batubara global memanas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×