kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.792   4,00   0,03%
  • IDX 7.460   -19,01   -0,25%
  • KOMPAS100 1.153   -1,41   -0,12%
  • LQ45 914   0,64   0,07%
  • ISSI 226   -1,09   -0,48%
  • IDX30 472   1,05   0,22%
  • IDXHIDIV20 569   2,00   0,35%
  • IDX80 132   0,00   0,00%
  • IDXV30 140   0,78   0,56%
  • IDXQ30 158   0,39   0,25%

Kinerja Emiten Ritel Diprediksi Tertekan Daya Beli Masyarakat


Senin, 20 Mei 2024 / 05:00 WIB
Kinerja Emiten Ritel Diprediksi Tertekan Daya Beli Masyarakat
ILUSTRASI. Melemahnya daya beli masyarakat diprediksi akan menekan kinerja emiten sektor ritel.? KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melemahnya daya beli masyarakat diprediksi akan menekan kinerja emiten sektor ritel.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan faktor daya beli masyarakat utamanya masyarakat kelas menengah ke bawah bisa menjadi tantangan yang perlu diperhatikan. Menurutnya, ada tanda-tanda faktor daya beli masyarakat yang turun sehingga berdampak pada kredit konsumer. 

Pelemahan daya beli masyarakat terlihat di segmen kelas bawah dan menengah yang konsumsinya tergerus inflasi bahan pangan bergejolak yang sudah tembus 9,63% secara tahunan (YoY) per April 2024, jauh di atas angka inflasi umum 3%.

Hal tersebut juga tercermin dari data Mandiri Spending Index per Mei 2024 yang menunjukkan kelas menengah angka indeks belanjanya turun ke level 122 dengan indeks tabungan yang juga merosot ke level 94,2 dari posisi Mei 2023 di level kisaran 100.

Baca Juga: Ini Strategi Investasi untuk Menjaring Saham Big Caps Murah

Head Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi berpandangan mulai melambatnya daya beli masyarakat di tengah kondisi suku bunga tinggi, diperkirakan dapat berdampak pada penurunan penjualan emiten ritel. Meski demikian, Audi masih melihat di kuartal I 2024 ini rata-rata laba emiten ritel masih tumbuh positif ditopang sentimen pemilu.

"Seperti kenaikan penjualan RALS sebesar 254% YoY, LPPF 222% YoY, ACES 27% YoY dan ERAA 8,4% YoY," jelas Oktavianus pada Kontan, Minggu (19/5).

Oktavianus mengatakan emiten ritel dengan segmen penjualan pada kebutuhan sekunder diperkirakan akan lebih terdampak negatif. Sedangkan menurutnya untuk emiten ritel pada penjualan kebutuhan primer diperkirakan masih akan cenderung stabil karena sebagai kebutuhan Utama.

"Seperti AMRT dan MIDI, diperkirakan masih cenderung stabil," ujarnya.

Di tengah ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global dan tertahannya suku bunga di level tertinggi menurut Oktavianus masih akan menjadi penghambat pergerakan emiten ritel. Meski demikian, ia juga melihat jika di kuartal III 2024 mulai terjadi pelonggaran kebijakan moneter dan stabilitas nilai rupiah maka akan menjadi angin segar untuk pertumbuhan emiten.

"Setidaknya di kuartal III 2024 sentimen itu akan menjadi daya beli masyarakat," ucapnya.

Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy juga mengatakan hal serupa. Menurutnya melemahnya daya beli tentu akan berdampak pada kinerja emiten ritel. 

"Yang paling berat di tahun ini menurut saya MPPA dan MAPI," ujar Budi.

Baca Juga: Mengail Saham Big Caps yang Sudah Murah

Selain itu Budi menyebutkan, kinerja RALS, AMRT dan MYOR tahun ini diprediksi hanya kan tumbuh sedikit. Namun, di tahun depan menurut Budi ketiga emiten tersebut masih akan bertumbuh sesuai dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Meski begitu, Budi masih melihat adanya pendorong kinerja emiten ritel di tahun ini. Di antaranya adanya aksi korporasi seperti pembagian dividen, buyback serta akan adanya pengangkatan sekitar dua juta aparatur sipil negara (ASN).

"Hal itu dapat menaikkan daya beli dua juta orang, yang tadinya tidak punya daya beli karena tidak punya penghasilan tetap," jelas Budi. 

Melihat sejumlah entimen yang akan mempengaruhi inerja emiten ritel pada tahun ini, maka Oktavianus merekomendasikan untuk buy pada saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dengan target Harga Rp 3.650, buy PT Ace Hardware Indonesia Tbk  (ACES) dengan target Harga Rp 845 dan buy saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dengan target Harga Rp 2.170. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×