CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kinerja Elnusa berpotensi membaik tahun ini


Selasa, 20 Februari 2018 / 23:22 WIB
Kinerja Elnusa berpotensi membaik tahun ini
ILUSTRASI. PT Elnusa Tbk (ELSA)


Reporter: Riska Rahman | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski laba PT Elnusa Tbk mengalami penurunan hingga 20% di tahun 2017 tak menjadikan analis pesimistis terhadap saham anak usaha PT Pertamina ini. Harga komoditas yang membaik serta adanya potensi perluasan blok migas oleh induk usahanya bisa ikut membuat kinerja emiten jasa tambang ini jadi positif di tahun ini.

Sepanjang 2017 lalu, emiten berkode saham ELSA ini mencatatkan penurunan laba sebesar 20,51% menjadi Rp 247,14 miliar. Hal ini disebabkan oleh tekanan dari beban pokok pendapatan yang melonjak 45,69% year-on-year (yoy) menjadi Rp 2,28 triliun.

Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar melihat, penurunan laba ini tidak serta merta mengartikan bahwa kinerja ELSA memburuk di tahun lalu. Pasalnya, penurunan laba ini hanya disebabkan oleh peningkatan beban pokok pendapatan yang cukup tinggi. "Namun kalau dilihat dari top line, ELSA justru mencatat pertumbuhan sebesar 37,51% sehingga kinerja mereka masih bagus," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (20/2).

Di tahun ini, kinerja ELSA pun masih berpotensi untuk tumbuh. Hal ini lantaran harga minyak dunia di tahun ini diperkirakan bakal terus tumbuh hingga US$ 80 per barel. Dengan begitu, aktivitas hulu migas diprediksi bakal terus bergairah di tahun ini.

Sentimen positif juga datang dari induk usaha ELSA, PT Pertamina. Meski belum pasti, Pertamina telah menyatakan niatnya untuk menggarap Blok Rokan. Jika ini terjadi, William melihat ELSA bisa ikut kecipratan rejeki lantaran ELSA bakal menerima kontrak baru dari Pertamina yang merupakan klien terbesar dengan kontribusi sebesar 57,4% dari total pendapatan mereka.

Kebijakan pemerintah yang ingin menggabungkan perusahaan migas ke dalam sebuah holding juga ikut membuat kinerja ELSA berpotensi semakin membaik. "Dengan holding tersebut, ELSA bisa mendapat kontrak-kontrak baru dari para anggota holding," terang William.

Namun, investor juga tetap perlu memantau produksi minyak bumi terutama dari Amerika Serikat (AS). Produksi minyak bumi dari Paman Sam yang diprediksi bisa mencapai 10,25 juta barel menjadi ancaman bagi pergerakan harga minyak di masa depan.

Di sisi lain, valuasi ELSA juga sudah terlalu tinggi dibanding saham lain di sektor yang sama. "PER ELSA sudah mencapai 28 kali tergolong sudah overvalued dan kurang menarik bagi investor," kata William.

Meski begitu, ia tetap merekomendasikan buy untuk saham ELSA dengan target harga sebesar Rp 600 per saham. Pada penutupan perdagangan Selasa (20/2), saham ELSA ditutup menguat 8,89% ke level Rp 490.


*Silakan unduh laporan keuangan PT Elnusa Tbk (ELSA) terbaru di kinerjaemiten.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×