Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume penjualan batubara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menurun 7,5% secara yoy pada kuartal II/2021 menjadi 4,9 juta ton.
Analis Samuel Sekuritas Dessy Lapagu dalam risetnya 8 September 2021 menilai, volume penjualan ITMG yang turun di kuartal II seiring dengan curah hujan yang tinggi di periode tersebut. Meski demikian, volume penjualan tersebut meningkat 19,5% dibandingkan dengan angka kuartal sebelumnya.
Dessy juga menyebutkan, kenaikan yang signifikan harga jual rata-rata (ASP) batubara ke level US$ 80,3 per ton mendorong kenaikan pendapatan ITMG pada kuartal II/2021 menjadi US$ 392,1 juta atau naik 36,7% secara year on year (yoy).
Selama semester I/2021, volume penjualan ITMG mencapai 9 juta ton. Angka ini sudah mencapai 45,1% dari proyeksi Samuel Sekuritas di tahun 2021 sebanyak 19,5 juta ton.
Baca Juga: Harga batubara diramal masih membara, ini rekomendasi saham Indo Tambangraya (ITMG)
Ia memperkirakan, produktivitas ITMG dapat tumbuh lebih tinggi lagi pada semester II/2021 seiring dengan mulai berkurangnya curah hujan. Samuel Sekuritas memproyeksikan volume produksi ITMG akan mencapai 19,5 juta ton tahun 2021, dan 21,5 juta ton di tahun 2022.
Di kuartal II/2021, Dessy menilai, ITMG berhasil menjaga efisiensi beban produksinya, terlihat dari stripping ratio (SR) yang turun ke level 10,5x. Dengan kondisi cuaca yang diperkirakan akan lebih baik di semester II/2021 dan efisiensi beban yang lebih baik, ia perkirakan dapat mendorong pertumbuhan kinerja yang optimal.
“Faktor permintaan dari China serta suplai global yang masih terbatas diperkirakan dapat menjaga laju tren penguatan harga batubara global pada tahun ini, yang tentu akan berdampak positif bagi pendapatan dan laba bersih ITMG,” kata Dessy dalam risetnya yang dirilis 8 September 2021.
Ia memperkirakan, di tahun ini, ITMG akan mencatatkan laba US$ 237 juta, atau naik 507% secara yoy dari US$ 39 juta di tahun lalu. Sedangkan untuk pendapatan diperkirakan naik 31,47% secara yoy, menjadi US$ 1,56 miliar, dari US$ 1,18 miliar di tahun lalu.
Namun, Dessy melihat risiko masih membayangi, seperti dari angka produksi yang lebih rendah dari target, pelemahan harga batubara global, dan efisiensi beban yang tidak sesuai dengan ekspektasi.
Dessy merekomendasikan beli saham ITMG dengan target harga Rp 19.700 per saham.
Selanjutnya: Simak rekomendasi Samuel Sekuritas untuk saham Kalbe Farma (KLBF)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News