kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,14   0,84   0.09%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja di atas ekspektasi, intip rekomendasi saham UNTR dari BRIDanareksa Sekuritas


Kamis, 11 November 2021 / 17:45 WIB
Kinerja di atas ekspektasi, intip rekomendasi saham UNTR dari BRIDanareksa Sekuritas
ILUSTRASI. Sejumlah alat berat Komatsu milik United Tractors dipajang saat pameran Mining Indonesia 2019 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (18/9). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/18/09/2019


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) catatkan perolehan kinerja yang ciamik hingga kuartal III-2021. Emiten anak usaha Astra International ini membukukan pendapatan sebesar Rp 57,8 triliun atau naik 24,25% secara year on year.   

Analis BRIDanareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri dalam risetnya pada 10 November menuliskan kenaikan pendapatan tersebut tidak terlepas dari solidnya penjualan alat berat Komatsu yang naik 23,8% secara kuartalan. Selain itu, kontribusi penjualan dari sektor tambang juga naik dari 49,3% pada kuartal sebelumnya menjadi 55,2% pada kuartal III-2021. 

“Hal ini membuat ASP Komatsu yang lebih tinggi serta pendapatan dari segmen E&A yang tumbuh 38% secara kuartalan. Mining Contracting (MC) juga mencatatkan profitabilitas yang lebih baik di mana margin Profit Before Tax (PBT) naik menjadi 24% di kuartal III-2021, dari kuartal sebelumnya yang hanya 17%,” tulis Stefanus dalam risetnya.

Sementara dari sisi bottom line, laba bersih UNTR pada kuartal III-2021 mencapai Rp 3,3 triliun atau naik 24,6% secara kuartalan. Alhasil, secara akumulatif, dalam sembilan bulan di tahun ini, laba bersih UNTR sebesar Rp 7,8 triliun atau naik 46,4%. Perolehan ini jauh di atas ekspektasi, karena telah memenuhi 89% dari proyeksi BRIDanareksa Sekuritas dan 83% dari konsensus untuk tahun ini.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham emiten semen di tengah sentimen pajak karbon dan DMO batubara

Stefanus menyebut lonjakan laba ini didukung oleh harga batubara yang tinggi di mana berdampak pada peningkatan penjualan Komatsu baik dari sisi volume maupun ASP. Selain itu, ia juga melihat segmen pertambangan UNTR juga catatkan kinerja yang lebih solid di mana volume penjualan dan ASP untuk batubara dan emas sama-sama mengalami perbaikan.

Memasuki kuartal IV-2021, Stefanus meyakini tren positif UNTR masih akan berlanjut seiring harga batubara yang masih akan tetap tinggi, walau tidak setinggi kuartal sebelumnya. Menurutnya, harga batubara yang tinggi akan membuat penjualan Komatsu jadi lebih baik serta profitabilitas yang lebih baik pada segmen MC dan kinerja pendapatan segmen pertambangan juga akan makin kuat.

Bicara kinerja UNTR pada tahun 2022, Stefanus optimistis UNTR masih akan mampu membukukan penjualan Komatsu yang solid. Apalagi, pihak manajemen sudah melakukan diskusi dengan Komatsu Jepang dan mengekspektasikan volume penjualan Komatsu bisa mencapai 3.700 unit dengan mesin ukuran besar berkontribusi sebesar 21,6% terhadap total penjualan.

“Kompetisi alat berat untuk ukuran kecil dan menengah saat ini semakin ketat di mana market share Komatsu turun ke 21% pada periode Januari-September. Namun, diekspektasikan market share Komatsu bisa kembali naik ke 23% pada akhir tahun dan naik jadi 25% pada tahun depan seiring peluncuran model baru yang lebih kompetitif dan terjangkau,” imbuh Stefanus.

Baca Juga: Penjualan naik, simak rekomendasi saham Mitra Adiperkasa (MAPI)

Sementara dari segmen penjualan batubara, Stefanus juga melihat UNTR bisa catatkan kenaikan pada tahun depan. Menurutnya, volume penjualan batubara berpotensi naik 8% secara yoy menjadi 9,6 juta ton. Selain itu, UNTR juga berpotensi catatkan kenaikan produksi sekitar 3-4% menjadi 122 juta ton.

Seiring kinerja yang di atas ekspektasi, ia pun merevisi proyeksi pendapatan UNTR untuk tahun ini dan tahun depan. Kini, ia memperkirakan pendapatan UNTR untuk 2021 dan 2022 masing-masing Rp 79,18 triliun dan Rp 81,47 triliun. Sementara untuk laba bersihnya menjadi Rp 10,68 triliun dan Rp 11,34 triliun.

Saat ini Stefanus merekomendasikan beli saham UNTR dengan target harga Rp 34.000 per saham.

 

Selanjutnya: Analis rekomendasi beli saham BTPS, BBTN, BRIS, ini alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×