Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) dan PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) tak mampu mendongkrak kinerja keuangan. Ini tecermin dari laporan keuangan yang baru dirilis beberapa hari lalu.
BLTA merilis laporan keuangan per 30 September 2014. Pada periode ini BLTA mencetak rugi US$ 43,28 juta. Hasilnya kinerja BLTA lebih buruk dibandingkan periode sama tahun lalu yang masih meraih laba US$ 169.000.
Ini karena pendapatan BLTA turun 12,02% menjadi US$ 239,26 juta di akhir September 2014. Penurunan pendapatan ini terjadi di hampir semua emiten pelayaran akibat krisis finansial di 2009.
Selain itu beban BLTA membengkak. Sepanjang sembilan bulan 2014, BLTA menanggung beban keuangan US$ 67,28 juta. Beban penyusutan dan operasi kapal masing-masing US$ US$ 30,89 juta dan US$ 47,29 juta.
Situasi serupa dialami BULL yang merupakan perusahaan afiliasi BLTA. Perusahaan ini baru merilis laporan keuangan per 30 Juni 2014. Pada periode tersebut, laba BULL senilai US$ 996,59 juta.
Minimnya laba BULL disebabkan penurunan pendapatan 8,03% menjadi US$ 22,66 juta di akhir Juni 2014. Tapi BULL mampu memangkas sejumlah beban sehingga laba tidak banyak tergerus.
Beban langsung BULL misalnya terpangkas menjadi US$ 15,84 juta dari US$ 21,82 juta. Begitu juga beban keuangan yang turun 22,2% menjadi US$ 4,03 juta.
Kondisi ini menambah derita BLTA dan BULL yang bergelut dengan utang. BLTA berupaya agar bertahan dari ancaman gagal bayar. Caranya BLTA melepas 529,5 juta saham BULL sebagai bagian dari restrukturisasi obligasi.
Rencana itu sudah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Kamis (4/12). Dalam ringkasan RUPS BLTA yang dirilis Notaris Ashoya Ratam, Senin (8/12), RUPS dihadiri pemegang saham yang mewakili 6,12 miliar setara 53,13% dari total saham BLTA. RUPS tersebut merestrukturisasi obligasi US$ 400 juta yang diterbitkan anak usaha BLTA, BLT Finance B.V. Surat utang itu akan diganti dengan obligasi dengan jaminan (guaranteed senior exchange notes) yang jatuh tempo pada 2023.
Ashoya bilang, 89,73% pemegang saham menyetujui BLTA mengalihkan 529,5 juta saham BULL. Saham itu ditransfer BLTA kepada Madison Pacific Trust Limited, wali amanat obligasi baru.
BLTA juga mendapatkan restu meratifikasi penandatangan dan pelaksanaan perjanjian inter-kreditur. BLTA juga setuju memberikan dua jaminan kepada Madison sebagai bagian restrukturisasi.
Jaminan itu adalah seluruh saham BLTA di Diamond Pacific International Corporation (Labuan) dan second priority pledge atas seluruh saham di BLT LNG Tangguh Corporation. Jaminan kedua adalah saham BLTA di BLT-Buana Holdings Pte. Ltd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News