kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Bank Jago (ARTO) Diprediksi Prospektif di 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 15 Desember 2022 / 10:13 WIB
Kinerja Bank Jago (ARTO) Diprediksi Prospektif di 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. PT Bank Jago Tbk (ARTO) dinilai memiliki prospek kinerja yang bagus di tahun depan.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Jago Tbk (ARTO) dinilai memiliki prospek kinerja yang bagus di tahun depan. Nasabah emiten bank digital ini bisa terus tumbuh seiring kolaborasi yang dilakukan.

Analis Pilarmas Investindo Desy Israhyanti melihat bahwa ARTO bakal meneruskan kinerja positif di tahun 2023, berkaca pada kinerja di tahun ini. 

Hingga kuartal ketiga 2022, pertumbuhan kinerja ARTO cukup kuat yang tercermin dari peningkatan kredit sebesar 119% menjadi Rp 8,16 triliun secara tahunan.

Sementara dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) naik pesat sebesar 186% menjadi Rp 7,3 triliun. Hal ini mendorong kenaikan aset sebesar 44% menjadi Rp 15,82 triliun.

Baca Juga: Bank Jago (ARTO) Memetik Hasil dari Rajin Kolaborasi

Menurut Desy, pendorong utama penguatan bisnis ARTO adalah dari sisi kerja sama (partnership), ekosistem financing yang dibangun serta CASA yang melesat 422% menjadi Rp 5,14 triliun secara tahunan.

Hal ini mendukung penguatan rasio Net Interest Margin (NIM ) secara tahunan yang meningkat hingga 210%. Ini juga yang menjadi keberhasilan ARTO membalikkan posisi rugi menjadi laba, dimana kenaikan paling impresif di tahun 2022 yaitu pada kuartal ketiga. 

"Prospek ARTO masih cukup menarik sebagaimana perseroan cukup ekspansif dari sisi produk maupun penjangkauan konsumen," kata Desy saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (14/12).

Desy bilang, manajerial ARTO juga layak disorot karena mampu membalikkan kinerja menjadi positif dalam jangka waktu cepat. Dalam era kenaikan suku bunga, ARTO juga mampu membukukan kinerja positif dan menurunkan NPL. Sebab, kenaikan suku bunga dapat mempengaruhi permintaan kredit.

Di samping itu, tren ekonomi digital dan penetrasinya yang semakin masif menjadi katalis positif bagi ARTO. Hal itu tercermin dari progress pertumbuhan jumlah nasabah Bank Jago yang sudah melebihi 3,9 juta.

Pilarmas Investindo optimistis ARTO dapat mencapai target sebesar 6 juta nasabah hingga akhir tahun ini. Salah satunya karena ARTO aktif membangun kolaborasi dengan perusahaan lain seperti GOTO yang memiliki ekosistem terkuat di dalam negeri.

Technical Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan, ARTO mempunyai ekosistem yang besar dari Gojek dan Tokopedia. Sehingga, dengan memaksimalkan ekosistem GOTO bisa membuat penyaluran kredit ARTO bertumbuh. 

Kedua perusahaan ini diketahui membangun kerja sama pembiayaan di antaranya seperti layanan Jago Merchant, yakni layanan keuangan yang ditujukan kepada pelaku usaha UMKM di Indonesia. Di sisi lain, GOTO juga tercatat sebagai pemegang 21,4% saham ARTO.

"Pertumbuhan ARTO ke depannya akan semakin meningkat karena mempunyai ekosistem yang besar dari GOTO," imbuh Andhika kepada Kontan.co.id, Rabu (14/12).

Baca Juga: Jual Saham AMRT Rp 1,5 T, Kinerja Dua dari Tiga Saham yang GOTO Miliki Masih Minus

Selain itu, Andhika menuturkan, kenaikan suku bunga akan membuat bank digital diuntungkan sama seperti bank konvensional. 

Masyarakat akan tertarik untuk investasi di instrumen pasar uang seperti tabungan dan deposito, yang akan meningkatkan DPK perbankan. Hal ini akan membuat perbankan bisa menyalurkan kredit lebih banyak dan margin keuntungan juga meningkat.

Analis JP Morgan Harsh Wardhan Modi dalam riset tanggal 21 Oktober 2022 menilai bahwa ARTO masih memperkokoh tumpuan bisnisnya sebagai bank digital. 

Membuat waralaba transaksi, menavigasi siklus kualitas aset, dan meningkatkan pangsa pasar merupakan langkah dalam membangun bank yang berkualitas. 

"Mengelola proses ini terjadi pada dekade awal bagi suatu bank, sementara dekade selanjutnya adalah menentukan pengembalian dan kelipatan," tulis Harsh dalam risetnya.

Harsh bilang, ARTO akan mengelola risiko kredit, suku bunga dan pinjaman kemitraan dalam lima tahun ke depan. Hal tersebut yang akan menentukan skala dan ruang lingkup pertumbuhan bisnis pada 2025-2030 dan seterusnya.

Dia mencermati saham ARTO turun karena penurunan kepercayaan investor pada semester I-2022 terkait kemampuan bank untuk memberikan pasar yang konsisten berbagi keuntungan.

JP Morgan mengungkapkan tiga masalah yang membayangi prospek saham ARTO adalah pertumbuhan yang lebih lambat, kualitas kredit dan suntikan modal. Mereka menyematkan peringkat netral saham ARTO dengan target harga sebesar Rp 5.000 per saham.

Sementara Desy menilai prospek saham ARTO masih cukup baik. Tren pergerakan saham ARTO saat ini memang turun, namun hal tersebut dipandang dapat menjadi momentum untuk averaging down. 

Pilarmas Investindo Sekuritas masih merekomendasikan buy saham ARTO dengan target harga Rp 3.700 – Rp 4.950 per saham. 

Sedangkan, Andhika menyarankan buy on weakness ARTO dengan target penguatan harga mencapai Rp 6.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×