kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Bakrie & Brothers (BNBR) membaik meski masih merugi di semester I 2021


Senin, 02 Agustus 2021 / 06:12 WIB
Kinerja Bakrie & Brothers (BNBR) membaik meski masih merugi di semester I 2021
ILUSTRASI. Kinerja Bakrie & Brothers (BNBR) membaik meski masih masih mencatat rugi bersih di semester I 2021.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) membaik di tahun ini. Hingga tengah tahun atau semester I 2021, BNBR memang masih mencatat rugi bersih Rp 43 miliar. Namun, kerugian ini jauh berkurang dibandingkan rugi bersih BNBR di periode sama tahun lalu yang tercatat Rp 121 miliar.

Sementara itu, pendapatan BNBR sepanjang semester I 2021 tercatat Rp 1,038 triliun, turun 21% dibanding tahun lalu.

Sejalan dengan itu, secara proporsional COGS juga mengalami penurunan sebesar 21%. Selain mengendalikan COGS, BNBR juga mampu melakukan efisiensi sebesar 27% pada beban usaha dibanding periode sama tahun lalu. Ini menjadi indikasi positif atas upaya efisiensi yang dilakukan BNBR.

Presiden Direktur BNBR Anindya Bakrie mengakui, pandemi yang berkepanjangan memang berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Namun, secara bertahap BNBR dapat membalik kinerja negatif tersebut.

“Dapat dilihat dari laporan keuangan tengah tahun 2021 yang baru saja kami terbitkan, upaya-upaya efisiensi di berbagai sektor yang kami lakukan sepanjang tahun telah membuahkan hasil yang menggembirakan,” ujar Anin, sapaan akrab Anindya dalam keterangan tertulis, Minggu (1/8).

Baca Juga: Bakrie Power dan PLN teken kerjasama Proyek PLTS Hybrid di Selayar

Kata Anin, dalam menjalankan efisiensi, BNBR menempuh beberapa cara. Termasuk langkah-langkah penghematan, penurunan biaya-biaya, hingga penjadwalan ulang pembayaran kewajiban.

Salah satu indikator perbaikan yang terlihat adalah nilai rugi usaha yang besarannya lebih baik dibandingkan nilai tahun 2020 lalu.

Anin mengatakan, BNBR giat melakukan efisiensi ke dalam, dan bahkan kini juga mengarahkan segenap sumberdaya perusahaan untuk mulai menapaki ladang bisnis baru yang lebih menjanjikan, yaitu di sektor sustainable business dan bisnis berbasis teknologi digital.

“Selama ini, salah satu pilar penting dalam portofolio kami adalah industri manufaktur. Hampir 80 tahun lamanya, atau sepanjang grup usaha kami berdiri, sektor ini menjadi andalan”, ujar Anin.

Belakangan BNBR mengerjakan proyek-proyek infrastruktur yang turut menjadi sumber pertumbuhan perusahaan, namun kemajuan teknologi dan kondisi pasar yang berubah cepat membuat BNBR kembali menyiapkan manuver baru.

Target utama seluruh pelaku usaha di dunia kini mengikuti apa yang tertuang di dalam Sustainable Development Goals (SDG). "Kita juga melihat bagaimana teknologi digital telah menjadi arus utama bisnis di seluruh dunia. Karenanya, BNBR turut berkomitmen untuk mengembangkan sektor sustainable energy dan digital business sebagai bagian dari strategi bisnis di masa depan”, kata Anindya menjelaskan.

Jadi, kata Anin, istilahnya BNBR ingin naik kelas mengerjakan bisnis-bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, dengan basis penguasaan teknologi yang tepat guna.

Namun, Anindya menekankan, fokus baru ini tidak untuk menjadikan bisnis- bisnis yang ada ditinggalkan. Industrialisasi akan tetap menjadi pilar penting bagi perusahaan, ke depan.

Baca Juga: BPH Migas menyebut keputusan BNBR melanjutkan pipa Cisem tidak dapat diintervensi




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×