Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) optimistis tren kenaikan harga nikel akan membawa dampak positif bagi kinerja di tahun ini. Perusahaan yang kerap disebut sebagai Antam ini juga fokus mengembangkan bisnis komoditas nikel yang bersifat hilir.
Sekadar catatan, ANTM membukukan produksi dan penjualan feronikel unaudited sepanjang tahun 2020 masing-masing sebesar 25.970 TNi dan 26.163 TNi. Sebagai pembanding, produksi dan penjualan feronikel Antam tahun 2019 mencapai masing-masing 25.713 TNi dan 26.349 TNi.
Produksi dan penjualan emas Antam tahun lalu mencapai masing-masing 1.672 kilogram dan 21.797 kilogram. Produksi dan penjualan emas tersebut turun jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang masing-masing 1.963 kilogram dan 34.023 kilogram.
ANTM juga mencatatkan produksi dan penjualan bijih nikel unaudited masing-masing sebanyak 4,76 juta wmt dan 3,30 juta wmt hingga akhir tahun kemarin. Bijih nikel tersebut digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel ANTM dan penjualan kepada pelanggan domestik.
Baca Juga: Tren harga nikel dan emas masih positif, Aneka Tambang (ANTM) makin pede di tahun ini
SVP Corporate Secretary Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengatakan, seiring dengan kenaikan harga nikel saat ini, Antam pada dasarnya terus berupaya meningkatkan capaian produksi dan penjualan komoditas. Sehingga Antam berharap dapat mencetak kinerja yang lebih baik di akhir tahun 2021. “Kami optimistis kinerja bisnis komoditas nikel Antam akan tetap optimal di tahun 2021,” imbuh dia, Kamis (21/1).
ANTM juga akan terus berfokus pada ekspansi pengolahan mineral bersifat hilir, termasuk di komoditas nikel, melakukan perluasan basis cadangan dan sumber daya, hingga menjalin kemitraan untuk mengembangkan produksi mineral olahan baru dari cadangan yang ada. “Kami juga berusaha menurunkan lebih lanjut cash cost dan meningkatkan daya saing biaya serta peningkatan kinerja bisnis inti untuk menaikkan pendapatan perusahaan,” tandas Kunto.
Terkait hilirisasi, ANTM masih berupaya merampungkan proyek pabrik feronikel di Halmahera Timur. Sebenarnya, konstruksi pabrik itu sudah mencapai 97% sejak 2019 silam. Namun pengoperasian smelter tersebut masih terganjal pasokan listrik.
ANTM sedang mencari cara untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi proyek tersebut yang diperkirakan mencapai 75 megawatt (MW). Ketika beroperasi, smelter feronikel ini akan mampu memproduksi feronikel sebanyak 13.500 TNi per tahun.
Baca Juga: Antam (ANTM) catat capaian kinerja produksi dan penjualan unaudited yang solid
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News