Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha Holding BUMN Farmasi yakni PT Kimia Farma Tbk berkomitmen untuk membantu Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan obat khususnya Covid-19.
"Kimia Farma dan PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) akan berkolaborasi dan bersinergi untuk mendistribusikan seluruh vaksin melalui seluruh jaringan distribusi yang kami miliki," ungkap Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno pada Kontan, Selasa (21/7).
Induk perusahaan farmasi PT Bio Farma (Persero) memperkirakan proses uji klinis vaksin Covid-19 dapat rampung pada Januari 2021 mendatang. Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, Bio Farma mendapat tugas untuk memastikan kapasitas produksi vaksin Covid-19 ini bisa dikelola dengan baik.
Baca Juga: Saham INAF dan KAEF kena auto reject atas, analis: Investor bisa trading cepat
"Sampai saat ini kami sedang menyiapkan 100 juta dosis per tahun dan akan expand ke 250 juta dosis per tahun. Tapi untuk tahap pertama sesuai dengan penyelesaian uji klinis Januari 2021, kami menargetkan 40 juta dosis per tahun," ujarnya dalam Konferensi Pers usai Rapat Terbatas di Istana Merdeka yang juga disiarkan secara online pada Selasa (21/7).
Selain itu, sekarang ini Kimia Farma juga terus meningkatkan layanan kesehatan di seluruh jaringan layanan kesehatan. Ganti menambahkan, pada tahun ini KAEF menargetkan pertumbuhan pendapatan double digit. Sepanjang tahun 2019, KAEF mengantongi penjualan hingga Rp 9,4 triliun, atau naik 11,11% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 8,46 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News