Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Dadan M. Ramdan
JAKARTA. Kilau emas tercoreng. Harga emas terkoreksi setelah sebelumnya rally kenaikan selama tujuh hari. Pergerakan harga emas akan tergantung rilis data ekonomi Amerika Serikat dan pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen.
Mengacu data Bloomberg, Jumat (27/3), pukul 16.00 WIB, harga emas kontrak pengiriman April 2015 di Commodity Exchange turun 0,64% menjadi 1.197,10 per ons troi. Dalam sepekan harga naik 1,05%.
Sebelumnya pada Kamis (26/3), harga emas melonjak hingga menyentuh level US$ 1.200 pasca menenangnya konflik di Timur Tengah setelah Arab Saudi ikut-ikutan melancarkan serangan terhadap pemberontak Yaman. Kondisi geopolitik yang tidak stabil membuat pelaku pasar memburu emas sebagai safe haven sehingga harganya melonjak.
Perlu diketahui, Amerika Serikat (AS), kemarin malam, merilis data klaim pengangguran per minggu lalu, data ini mempengaruhi pergerakan emas. Data tersebut menunjukan hasil yang positif, karena angka pengangguran AS berkurang menjadi 282.000 orang, padahal sebelumnya 291.000 orang.
Analis PT Soe Gee Futures Alwi Assegaf menilai, positifnya data tersebut memberi kekuatan pada dollar AS. Walhasil, dollar AS pun rebound dan menyeret harga emas.
Selain itu turunnya harga emas juga lantaran pelaku pasar menilai harganya sudah tinggi. “Akhirnya terjadi aksi profit taking¸ sehingga menyebabkan harganya turun,” kata Alwi.
Analis PT Monex Investindo Futures, Vidi Yuliasnsyah menilai, pergerakan harga emas juga dipengaruhi oleh prediksi pasar terhadap hasil data Produk Domestik Bruto (PDB) AS dan pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen yang dijadwalkan malam ini. “Pasar akan antisipasi dengan hasil ini,” kata Vidi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News