kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   0,00   0,00%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

Kilau emas bakal terpancar lagi


Jumat, 16 Oktober 2015 / 08:32 WIB
Kilau emas bakal terpancar lagi


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Terpuruknya dollar Amerika Serikat (AS) setelah sajian data ekonomi Paman Sam yang buruk memberikan tenaga bagi emas melanjutkan reli harga. Akhir tahun ini, harga si kuning masih berpeluang terkerek lagi.

Mengutip Bloomberg, Kamis (15/10) pukul 14.00 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember di Commodity Exchange menguat 0,50% dari hari sebelumnya menjadi US$ 1.185 per ons troi. Ini level tertinggi tiga bulan terakhir. Sepekan terakhir, harga emas tumbuh 3,58%.

Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, menuturkan, faktor utama pendorong kenaikan harga emas adalah data ekonomi AS yang hasilnya negatif. Ini semakin memudarkan peluang kenaikan suku bunga The Fed tahun 2015.

Data ekonomi AS yang negatif di antaranya adalah penjualan ritel inti, penjualan ritel dan indeks harga produsen. Dalam survei terkait kenaikan The Fed Fund menunjukkan, 50% responden menduga kenaikan terjadi pada Maret 2016, sedangkan 29% responden memprediksi, kenaikan suku bunga Desember 2015.

Padahal Agustus 2015 lalu, responden yang yakin suku bunga naik di Desember 2015 mencapai 74%. "Pelaku pasar semakin yakin, suku bunga AS tak akan naik hingga 2016 menjemput," ujar Faisyal.

Katalis positif harga emas juga datang dari negatifnya data ekonomi China. Sebelumnya memang Tiongkok terus dihantam data ekonomi yang loyo.

Jonathan Butler, Precious Metals Strategist Mitshubishi Corp seperti dikutip dari Bloomberg Kamis (15/10), mengatakan indikator ekonomi China yang lemah bergerak ke arah deflasi. "Artinya dibutuhkan stimulus tambahan dalam waktu dekat dan seharusnya ini positif bagi emas," katanya.

Mulai bullish

Faisal memprediksi, harga emas akhir pekan ini akan kembali menguat. "Jumat (16/10) harga emas akan tetap naik dengan dugaan inflasi AS masih jeblok," duga Faisyal.

Secara fundamental, Suluh Adil Wicaksono, Analis PT Millenium Penata Futures juga menilai, tidak ada lagi yang menghambat harga emas untuk terus melaju. Tren pergerakan harga sudah mulai berbalik arah.

"Sudah terlihat mulai bullish meski belum menyentuh US$ 1.200 per ons troi di bulan Oktober 2015," prediksi Suluh. Dengan asumsi The Fed menunda kenaikan suku bunga tahun ini, emas berpeluang menguat di akhir tahun ke US$ 1.205 per ons troi.

Buruknya performa ekonomi China juga menguntungkan emas sebagai aset safe haven. Secara teknikal, Suluh bilang, harga di atas moving average (MA) 50 dan 100 menegaskan penguatan. GarisMACD di area positif 312 yang signifikan uptrend.

RSI level 62% dan stochastic 69%, menandakan potensi menanjak. Suluh menduga, harga emas Jumat (16/10) bergerak di rentang US$ 1.163-US$ 1.205 dan sepekan US$ 1.175-US$ 1.205.

Faisyal memprediksi harga sepekan US$ 1.180-US$ 1.215 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×