Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jababeka Tbk (KIJA) menargetkan pendapatan prapenjualan alias marketing sales sebesar Rp 2,5 triliun di tahun 2024.
Melansir keterbukaan informasi BEI, Selasa (13/2), sebesar Rp 1,150 miliar dari target tersebut berasal dari Proyek Cikarang & lainnya.
Rincian untuk Proyek Cikarang adalah Rp 750 miliar dari penjualan tanah matang dan bangunan industri di Cikarang. Lalu, Rp 400 miliar dari produk residensial dan komersial di Cikarang, termasuk Perusahaan Patungan dan lainnya.
“Sisanya, sebesar Rp 1,350 miliar berasal dari perusahaan patungan (JV) di Kendal,” ujar Corporate Secretary KIJA Muljadi Suganda dalam keterbukaan informasi.
Baca Juga: Lebihi Target, Jababeka (KIJA) Bukukan Marketing Sales Rp 2,21 Triliun pada 2023
triliun.
“Raihan ini juga lebih tinggi 29% dari marketing sales tahun 2022 yang senilai Rp 1,72 triliun,” ungkapnya.
Ada tiga proyek utama KIJA yang menyumbang marketing sales di tahun 2023.
Pertama, marketing sales dari Cikarang mencapai Rp 913,7 miliar dari lahan seluas 28,0 hektar. Terutama, berasal dari penjualan tanah matang 26,2 hektar senilai Rp 558,3 miliar.
Secara total penjualan tanah matang dan bangunan pabrik di Cikarang mencapai Rp 612,2 miliar. Investor domestik menyumbang 52% dari nilai tersebut dan sisanya 48% berasal dari investor asing, terutama China.
Kedua, proyek di Kendal menyumbang marketing sales sebesar Rp1,24 triliun yang berasal dari penjualan lahan 84,7 hektar di tahun 2023. Angka ini meningkat sekitar 68% dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp737,2 miliar.
Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Targetkan Pendapatan Organik Tumbuh 10% pada 2024
Pada proyek ini, investor asing dari Hong Kong, China, Taiwan, Jerman, Malaysia, India, dan Korea Selatan, mendominasi dengan kontribusi nilai sebesar 81% di tahun 2023. Sedangkan, investor domestik menyumbangkan sisanya sebesar 19%.
Di Kendal, dua penjualan terbesar pada tahun 2023 berasal dari perusahaan karet & plastik dari Hong Kong yang membeli lahan seluas 13 hektar, dan perusahaan baterai lithium dari China yang membeli lahan seluas 12 hektar.
“Ketiga, proyek di Tanjung Lesung dan produk lainnya menambahkan marketing sales sebesar Rp 57,5 miliar pada tahun 2023,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News