kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KICI yakin penjualan alat rumah tangga naik dobel


Selasa, 25 Juli 2017 / 17:22 WIB
KICI yakin penjualan alat rumah tangga naik dobel


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Meskipun daya beli masyarakat turun, PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI) optimistis tahun ini bakal tumbuh dobel digit.

Emiten dengan kode KICI di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menargetkan penjualan tahun ini bisa naik 10% dan laba bersih tumbuh 20%.

Tahun lalu penjualan KICI tumbuh 8,3% year on year (yoy) menjadi Rp 99,38 miliar. Dengan target tahun ini tumbuh 10% maka KICI akan meraih penjualan sebesar Rp 109,32 miliar.

Tahun lalu KICI hanya membukukan laba bersih Rp 362 juta. Dengan asumsi tumbuh 20% maka laba bersih KICI berjumlah Rp 434 juta.

Sekertaris Perusahaan KICI Ing Hidayat optimistis target pertumbuhan tahun ini bakal tercapai. Sebab dalam catatannya penjualan pada kuartal II-2017 bisa meningkat sekitar 20%.

Kuartal II tahun lalu penjualan KICI sebesar Rp 48,76 miliar, jika tumbuh 20% maka penjualan Kedaung Indah mencapai Rp 58,51 miliar. "Kita optimistis sampai akhir tahun target tercapai," katanya kepada KONTAN, Selasa (25/7).

Menurutnya dengan komposisi penjualan saat ini yaitu ekspor 30% dan lokal sebesar 70%, perusahaan konsentrasi untuk meningkatkan pasar ekspor terutama pasar Amerika yang sudah dikenal dan dipahami.

Dengan peningkatan ekspor yang cukup baik nantinya akan mendongkrak profitabilitas perseroan per Juni-2017.

Kebutuhan masyarakat Amerika Serikat akan alat rumah tangga sangat tinggi terutama tempat makanan seperti kalkun. Untuk itu perusahaan akan menggenjot pasar ekspor tersebut.

Saat ini perseroan memproduksi alat rumah tangga berbahan enamel dan kaleng.

Selain memacu penjualan mancanegara, KICI juga berupaya untuk menekan biaya impor bahan baku. Sebab 25% hingga 30% bahan baku enamel adalah produk impor. Sementara porsi impor bahan baku tin plate atau lembar timah mencapai 70%, sisanya 30% lembar timah dibeli dari Grup Krakatau Steel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×