kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Keunggulan poundsterling hanya sesaat


Selasa, 26 September 2017 / 17:46 WIB
Keunggulan poundsterling hanya sesaat


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Keputusan lembaga pemeringkatan internasional Moody's Investors Service (Moody's) untuk menurunkan peringkat kredit Inggris dari Aa1 menjadi Aa2 pekan lalu rupanya masih berimbas negatif terhadap pergerakan mata uang poundsterling. Meski sempat unjuk gigi di awal sesi perdagangan, penguatan pound secara perlahan mulai terkikis.

Analis memperkirakan keunggulan mata uang Inggris ini tidak akan berlangung lama.

Mengutip Bloomberg, Selasa (26/9) pukul 17.00 wib pasangan mata uang GBP/USD terlihat menguat 0,08% ke level 1,3477. Padahal sebelumnya pada pukul 14.20 wib penguatannya sempat mencapai 0,23% di level 1,3497.

Putu Agus Pransuamitra, Analis PT Monex Investindo Futures mengatakan sebenarnya saat ini pounsterling tengah berada dibawah tekanan. Penurunan rating kredit Moody seolah sedikit mengurangi sentimen positif rencana kenaikan suku bunga Bank of England (BoE). Menurutnya keunggulan pound terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang terjadi sekarang hanyalah faktor teknikal.

“Kalau dilihat turunnya cukup cepat seperti ini mengindikasikan poundsterling masih di bawah tekanan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (26/9).

Sementara dari negeri Paman Sam, sikap pejabat The Fed yang optimis terhadap rencana kenaikan suku bunga acuan pada bulan Desember semakin menguatkan posisi greenback. Apalagi jika nanti malam Ketua The Fed, Janet Yellen dalam pidatonya kembali menyampaikan pernyataan bernada hawkish.

“Ada kemungkinan pound akan turun dan dollar AS menguat,” imbuhnya.

Untuk Rabu (26/9) menurutnya pasangan GBP/USD akan berbalik terkoreksi. Hanya saja, secara teknikal masih ada indikator justru menunjukkan potensi penguatan. Sekarang ini harga bergerak diatas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200 yang artinya ada kemungkinan kenaikan harga. Begitu juga dengan indikator moving average convegence divergence (MACD) berada diarea 0,01.

Sedangkan dua indikator sisanya memberi sinyal koreksi. Indikator stochastic terlihat turun ke level 18 dan indikator relative strength index (RSI) bergerak mendatar di level 56.

“Sebenarnya secara trend besar pasangan GBP/USD masih bullish karena rencana kenaikan suku bunga acuan, tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×