kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Keuangan terhimpit, Berlian Laju Tanker andalkan kapal sewaan


Jumat, 16 Maret 2018 / 18:43 WIB
Keuangan terhimpit, Berlian Laju Tanker andalkan kapal sewaan
ILUSTRASI. PT Berlian Laju Tanker


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sembari menanti Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut suspensi saham, direksi PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) pada tahun ini tetap fokus menjalankan bisnisnya. Lantaran pendanaan terhimpit sebagai efek dari suspensi, perusahaan tidak jor-joran membeli kapal, melainkan memilih untuk mengoperasikan kapal pihak ketiga.

Direktur PT Berlian Laju Tanker Anthony Budiawan mengungkapkan, pihaknya belum bisa menambah kapal sendiri lantaran kondisi keuangan yang belum cukup stabil. "Dari sisi keuangan belum memungkinkan, terutama hasil dari PKPU dan beberapa bank mencantumkan kolektivitas masih default. Artinya tidak mungkin ada institusi keuangan yang mau mendanai," ungkapnya dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (16/3).

Untuk menyiasati hal itu, perseroan lantas fokus mengoperasikan kapal-kapal milik pihak ketiga, seperti yang dilakukan pada tahun lalu.

Tahun lalu, Berlian Laju Tanker mengoperasikan 10 unit kapal, dengan rincian delapan chemical tanker dan dua gas tanker. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan pengoperasionalan kapal pada 2016 yaitu 8 unit, dengan rincian lima kapal chemical tanker dan tiga gas tanker.

Anthony bilang, dari 10 unit kapal yang ada, lima di antaranya merupakan kapal charter sehingga utilisasi kapal pada tahun lalu cukup bagus, mencapai lebih dari 90%.

Dengan mengandalkan kapal pihak ketiga, lanjut Anthony, hal itu berimbas pada keuangan perseroan, di mana charter expenses hingga kuartal III/2017 meningkat sekitar 116% menjadi US$ 1,40 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$ 649,7 ribu. "Charter expenses cukup besar karena ada penambahan kapal dari pihak ketiga," paparnya.

Pendapatan BLTA pada tahun lalu meningkat sekitar 20% menjadi US$ 18,23 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sejumlah US$ 15,11 juta. Anthony mengatakan, kontribusi pendapatan yang disumbang dari kapal chemical masih mendominasi dibandingkan kapal gas yakni mencapai 83%, karena kondisi pasar yang cukup mendukung.

Manajemen BLTA memprediksi kondisi yang sama masih akan terjadi pada tahun ini, di mana kapal chemical masih berkontribusi cukup besar. Tahun ini, perusahaan menargetkan bisa menyewa atau mengoperasikan kapal dari pihak ketiga sebanyak dua hingga empat unit.

Nantinya, biaya sewa akan didapat dari perputaran uang yang didapat dari pendapatan kapal. "Perputarannya cepat, sekitar 1 bulan. Jadi kalau sekitar US$ 1,5 juta, perputarannya kurang lebih US$ 120,0 ribu per bulan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×