CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Ketidakpastian Masih Menyelimuti, Begini Arah Pergerakan Rupiah di Tahun 2023


Senin, 02 Januari 2023 / 05:50 WIB
Ketidakpastian Masih Menyelimuti, Begini Arah Pergerakan Rupiah di Tahun 2023


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah punya potensi menguat tahun ini karena fundamental ekonomi Indonesia yang tangguh. Namun, pergerakan rupiah juga bergantung pada kadar tekanan dari eksternal.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, kombinasi faktor eksternal dan internal sama-sama akan mempengaruhi pergerakan rupiah. Kenaikan suku bunga acuan, kenaikan indeks dolar Amerika Serikat (AS), dan potensi terjadinya capital flight siap kembali menekan rupiah.

Di tahun 2023, rupiah juga masih diselimuti ketidakpastian seperti risiko perlambatan ekonomi global, laju inflasi yang masih tinggi di beberapa negara akibat meningkatnya tensi geopolitik dan rantai pasokan global yang terganggu.

Reny menambahkan, volatilitas pasar keuangan nampaknya juga masih akan dipengaruhi oleh kebijakan normalisasi The Fed dan risiko inflasi di sejumlah negara. Tekanan eksternal masih akan menjadi faktor utama penggerak pasar.

Jika tensi eksternal kembali meningkat maka akan mendorong kembali capital flight dari emerging markets sehingga dapat menekan nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Berikut Prediksi Pergerakan Kurs Rupiah di Hari Pertama Perdagangan 2023

Hanya saja, Reny berpandangan bahwa stabilitas ekonomi dalam negeri akan tetap terjaga. Fundamental ekonomi domestik akan menjadi salah satu tameng atas tekanan terhadap rupiah.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 diprediksi kuat di sekitar 5% karena didukung membaiknya konsumsi swasta, investasi, dan positifnya kinerja ekspor di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat. Dari sisi inflasi, Indeks Harga Konsumen (IHK) diproyeksikan menurun dan kembali ke dalam sasaran 3,0 ± 1% pada 2023 dan 2,5 ± 1% pada 2024.

Reny bilang, perkembangan pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 telah mempengaruhi pergerakan investasi asing di pasar keuangan. Begitu pula konflik geopolitik yang masih berlanjut di sejumlah negara turut berperan menentukan pergerakan arus modal.

Karena itu, serangkaian kebijakan Bank Indonesia (BI) juga akan memperkuat ketahanan, pemulihan, dan kebangkitan perekonomian Indonesia.

"Fundamental ekonomi yang terjaga diharapkan dapat meningkatkan kembali kepercayaan investor untuk berinvestasi di pasar domestik," imbuh Reny kepada Kontan.co.id, belum lama ini.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana menilai bahwa ada harapan bagi mata uang rupiah untuk menguat di hadapan dolar Amerika Serikat pada tahun 2023. Hal tersebut tentunya sangat bergantung pada sejumlah kebijakan global terutama kenaikan suku bunga.

Fikri tak menampik bahwa di tahun ini masih akan ada risiko nilai tukar rupiah tertekan karena kondisi suku bunga tinggi yang menciptakan kondisi pasar risk off di awal tahun. Namun, kondisi tersebut dianggap tidak akan berlangsung lama.

"Pada kuartal kedua 2023 dengan asumsi risiko inflasi turun, tingkat suku bunga akan melandai atau cenderung turun maka akan memberi ruang bagi rupiah untuk kembali terapresiasi," jelas Fikri saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (27/12).

Terlebih, lanjut Fikri, jika China dengan permasalahan covid-19 telah usai, hal itu akan memberikan optimisme pertumbuhan ekonomi global. Dengan demikian, terdapat harapan harga komoditas kembali stabil dan inflasi glbal akan turun jika China membuka akses dari kebijakan ketat zero Covid-19.

Konflik geopolitik Ukraina dan Rusia juga akan memainkan peran penting bagi outlook ekonomi dunia di tahun depan.

Apabila permasalahan ini berlarut-larut tanpa berujung damai maka bakal menambah sentimen perlambatan ekonomi global. Sebaliknya, perdamaian antara Rusia dan Ukraina bakal mengembalikan stabilitas ekonomi dunia yang lebih baik.

Menurut Fikri, rupiah semestinya masih akan bertahan atau bahkan sedikit terapresiasi di area Rp 15.500 pada tahun 2023. Penguatan ekonomi domestik dianggap bakal memantik sejumlah dana asing kembali masuk berinvestasi di Indonesia. Bahkan, jika dana asing bisa dicegah keluar saja, hal itu sudah cukup baik untuk menopang pergerakan rupiah.

Sedangkan Reny memprediksikan rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berada di kisaran Rp 15,220 - Rp 15,285 per dolar AS untuk posisi akhir tahun 2023.

Dia turut mencermati bahwa keluarnya dana asing akan berdampak buruk bagi rupiah. Karena itu, fundamental ekonomi yang kuat diharapkan dapat mencegah keluarnya dana asing.

Baca Juga: Simak Prediksi Pergerakan Rupiah Tahun 2023 dan Sentimen Penggeraknya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×