Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan di akhir pekan. Jumat (7/11), IHSG menurun 0,93% ke 4.987,42. Sementara selama sepekan, IHSG anjlok 2,01%.
Bursa Asia juga melemah yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pasific, turun 0,04% menjadi 140,05 sampai pukul 16.05 waktu Hong Kong. Selama sepekan MSCI Asia Pasific anjlok 1,26%
Analis Minna Padi Investama Andre Setiawan mengatakan, IHSG merah karena belum ada kepastian kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Ia bilang, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengindikasikan kenaikan harga BBM bulan ini. Tapi, tak dijelaskan kapan dan berapa persen. "Sebelum dinaikkan, Jokowi telah membagi-bagikan Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat," ujar dia. Selama sepekan, IHSG juga dipengaruhi kinerja emiten di kuartal III–2014, yang dinilainya tak terlalu baik.
Andri Zakarias Siregar, Analis BNI Securities, mengatakan, belum adanya kepastian kenaikan harga BBM ini juga menjadi tekanan yang cukup besar pada IHSG. Setelah data ekonomi Indonesia masih defisit, yang bisa menetralkan hanyalah kenaikan harga BBM. Pekan depan, Andre dan Andri memproyeksikan, pergerakan IHSG akan dipengaruhi rilis data tenaga kerja Amerika Serikat.
Andre dan Andri memperkirakan, IHSG masih akan melemah di pekan depan. Keduanya juga kompak memperkirakan, IHSG di 4.900–5.100.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News